Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan koreksi pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Akan tetapi, koreksi itu akan terbatas didukung dari sentimen rilis paket kebijakan ekonomi jilid IX.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan rilis paket kebijakan ekonomi pemerintah jilid IX dapat memberikan sentimen positif untuk IHSG. Pemerintah berkomitmen membangun infrastruktur tenaga listrik dan mendorong energi terbarukan akan memberikan sentimen untuk sektor saham tambang.
Akan tetapi, David menilai IHSG juga dapat mengalami koreksi karena sentimen global. Harga minyak dunia masih membayangi laju bursa saham global dan bursa Eropa cenderung tertekan. David mengatakan, penguatan IHSG yang terjadi beberapa hari ini didorong dari penguatan harga minyak dunia.
Advertisement
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.510-4.620 pada perdagangan saham Kamis pekan ini," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (28/1/2016).
Baca Juga
Selain itu, David mengatakan bila bank sentral Amerika Serikat (AS) menetapkan suku bunga itu juga dapat memberikan tenaga ke IHSG. "Saya perkirakan tetap untuk suku bunga di AS karena mempertimbangkan harga komoditas masih lesu," ujar dia.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan aksi beli pelaku pasar melawan momentum turun harian yang terjadi sehingga dapat dikatakan kalau resistance lama di 4.500 sekarang menjadi level support. Hal itu untuk mendukung kenaikan lebih lanjut menuju resistance psikologis IHSG di 4.600 dan 4.700.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.510-4.470-4.350 dan resistance 4.600-4.870," ujar Yuganur.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya memilih saham KLBF, PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur menuturkan, secara teknikal perbaikan untuk gerak saham PT Kalbe Farma Tbk dalam jangka pendek dan menengah dapat digunakan sebagai akumulasi. Ini sebagai antisipasi untuk kelanjutan kenaikan berikutnya di level Rp 1.500.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Kalbe Farma Tbk di level pertama Rp 1.350, level kedua Rp 1.250 dan cut loss point Rp 1.150. (Ahm/Igw)