Sukses

Tiga Pilar Kantongi Pinjaman Rp 1,27 Triliun

Dana pinjaman anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk akan digunakan untuk modal kerja.

Liputan6.com, Jakarta - PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), perusahaan bergerak di usaha barang konsumsi melalui anak usahanya mendapatkan fasilitas pinjaman Rp 1,27 triliun pada 25 Januari 2016.

Anak usaha perseroan itu antara lain PT Dunia Pangan, PT Indo Beras Unggul, PT Jatisari Srirejeki, dan PT Sukses Abadi Karya Inti. Perjanjian fasilitas pinjaman commited revolving credit facility agreement itu telah ditandatangani dengan kreditor antara lain PT Rabobank International indonesia, PT Bank Maybank Indonesia dan The Bank of Tokyo-Mitsubihsi UFJ Ltd.

"Pinjaman ini untuk kebutuhan tambahan modal kerja untuk Dunia Pangan dan anak usahanya," ujar Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Budhi Istanto Suwito dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/1/2016).

Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk Sjambiri mengatakan, pinjaman tersebut untuk refinancing pinjaman yang sudah ada.

"Jadi dari pinjaman bilateral beberapa bank dibayar dengan pinjaman sindikasi dari beberapa bank sehingga terjadi penyebaran sumber pendanaan dari jumlah bank yang lebih banyak, dalam upaya antisipasi ketika operasi ini membesar di tahun-tahun mendatang," ujar dia.

Terkait pergerakan harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk di awal tahun ini, berdasarkan data RTI, saham ASIA cenderung tertekan. Saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk susut 12,81 persen di awal tahun 2016 ke level Rp 1.055 per saham pada perdagangan saham Rabu 27 Januari 2016.

Mengutip laporan KDB Daewoo Securities, saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk telah tertekan sejak 14 Januari 2016. Penurunan harga saham tersebut dipicu dari anak usaha perseroan yaitu PT Golden Plantation yang dikabarkan gagal bayar pinjaman. Hal itu berdampak terhadap harga saham AISA. Perseroan sedang berencana untuk divestasi saham PT Golden Plantation.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Kamis pekan ini, saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk merosot 1,42 persen ke level Rp 1.040 per saham. (Ahm/Igw)