Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan turun ketika gerhana matahari terjadi pada 9 Maret 2016. Pasalnya, gerhana matahari mempengaruhi kondisi psikologis pelaku pasar sehingga mereka melakukan aksi jual saham.
President & Founder PT Astronacci International Gema Goeryadi mengatakan, analisa tersebut menggunakan metode astronacci. Dia mengatakan astonacci merupakan metode untuk melihat kondisi pasar saham berdasarkan posisi planet. Dalam ilmu tersebut, posisi planet mempengaruhi kondisi psikologis manusia.
"Iya itu bakal berpengaruh, kalau gerhana itukan new moon, biasanya impact-nya akan ada pembalikan arah yang cukup signifikan. Jadi misalnya turunnya bisa 3-4 persen penurunannya. Jadi inikan naik terus, setelah naik akan turun," katanya,Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Baca Juga
Berdasarkan riset ilmiah posisi planet akan memberikan gelombang tertentu kepada manusia. Gelombang tersebut akan mempengaruhi kejiwannya untuk melakukan akumulasi maupun jual saham.
‎"Kita tinggal lihat orang kapan depresi kapan euforia. Kalau orang lagi senang orang lagi serakah kita tinggal ngitungin, kita jualan, menggabungkan fundamental dan teknikal itu orang selalu gagal. Fundamentalnya bagus tapi buktinya turun, teknikal bagus break resistance jebol ke bawah, ternyata combine time itu akur," jelasnya.
Gema menuturkan, astranocci bukanlah metode baru. Bahkan, di luar negeri sudah banyak diterapkan. "Kita dari 2009 mulai memperkenalkannya. Kalau finansial astrologi sudah lama. Dari dulu JP Morgan itu sudah pakai 100 tahun yang lalu. Dia sampai mengeluarkan quote 'milioners dont use astrologi, billioners do' itu kata JP Morgan. Setelah JP Morgan sudah, tapi mereka masih kurang tajam, tanggal berapa," tuturnya.
Sementara itu, dia mengatakan kondisi pasar modal dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) relatif baik tahun ini. Indeks saham diperkirakan akan menembus level 5.200 akhir tahun.
Dia mengatakan beberapa saham akan terus membaik sampai akhir tahun antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN).
"Saya pegang indeks pilih saham 12 sampai 15 saham yang layak, lainnya tidak," tutupnya. (Amd/Gdn)