Sukses

IPO BUMN Bantu Gairahkan Pasar Modal RI

Penawaran saham perdana yang dilakukan oleh BUMN dapat meningkatkan kapitalisasi pasar saham.

Liputan6.com, Jakarta - Penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mendongkrak pasar modal Indonesia baik dari sisi pertambahan investor dan dari sisi peningkatan kapitalisasi pasar saham.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menuturkan, perusahaan BUMN memiliki bisnis yang bagus dan sehat. Apalagi juga dimiliki oleh pemerintah. Ini dapat menjadi modal bagi investor dan calon investor yang ingin berinvestasi di pasar modal.

"Kepercayaan itu besar apalagi milik pemerintah. Dengan privatisasi juga membantu pasar modal Indonesia. Investor lama senang dan menjaring investor baru. Karena bila saham BUMN dilepas ke publik maka investor baru juga ingin masuk," ujar Tito saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (16/2/2016).

Karena itu, ia mengharapkan pemerintah dapat mendorong BUMN melepas saham ke publik setiap tahun. Selain itu, ada juga diberikan insentif kepada BUMN yang ingin melepas sahamnya ke publik.

"Kalau di luar negeri BUMN yang melepas saham ke publik maka ada program khusus untuk dana pensiun dengan diberikan voucher atau diskon," kata Tito.

Tito menambahkan, setiap penawaran saham perdana ke publik juga akan meningkatkan kapitalisasi pasar saham Indonesia. Apalagi melihat saham-saham BUMN yang sudah tercatat di publik mencetak kapitalisasi pasar saham terbesar di pasar modal Indonesia.

Dari 20 saham berkapitalisasi terbesar di pasar modal Indonesia, ada sekitar enam perusahaan BUMN yang mencetak kapitalisasi pasar saham terbesar.

Berdasarkan data BEI per 12 Februari 2016, saham BUMN yang memiliki kapitalisasi pasar saham terbesar antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar Rp 331,12 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar Rp 288,18 triliun, PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 224,64 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp 97,38 triliun, PT Semen Indonesia Tbk sebesar Rp 64,50 triliun, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar Rp 59,87 triliun.

Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su menuturkan IPO saham BUMN berdampak positif untuk pasar modal Indonesia. Hal itu dilihat kapitalisasi pasar saham BUMN di BEI juga terus meningkat.

"Kapitalisasi pasar saham itu sama juga menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan. Kapitalisasi pasarnya juga sekitar 30 persen," kata Harry.

Hal senada dikatakan Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo. Ia menuturkan, BUMN merupakan tulang punggung pasar modal Indonesia. Perusahaan swasta yang tercatat di pasar modal Indonesia juga dinilai banyak yang bagus dan dijalankan profesional. Namun ada juga sebagian swasta perusahaan yang tidak dijalankan dengan baik.

"BUMN tulang punggung pasar modal kita. Swasta banyak yang bagus dan profesional. Namun sisi lain ada perusahaan keluarga yang tercatat di pasar modal, tetapi kurang begitu baik sehingga merugikan pemodal ritel," kata Satrio.

Satrio menambahkan, pengelolaan perusahaan yang kurang baik pun akhirnya dijauhi oleh investor. Selain itu, ada sentimen negatif pun dapat membuat harga saham tertekan. Akan tetapi, Satrio menilai perusahaan BUMN tercatat di pasar modal lebih baik terhadap pemegang saham dilihat dari pembagian dividen dan transparansi.(Ahm/Gdn)