Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membukukan kinerja positif pada 2015. Hal itu dilihat dari laba bersih yang diperoleh perseroan.
PT Garuda Indonesia Tbk mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$ 70,02 juta pada 2015. Padahal pada 2014, perseroan membukukan rugi sekitar US$ 338,43 juta. Demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/2/2016).
Akan tetapi, pendapatan perseroan turun tipis. PT Garuda Indonesia Tbk mencatatkan pendapatan turun 3,01 persen menjadi US$ 3,81 miliar pada 2015 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 3,93 miliar.
Advertisement
Penerbangan berjadwal masih membukukan kontribusi terbesar ke pendapatan perseroan. Tercatat kontribusi pendapatan dari penerbangan berjadwal mencapai US$ 3,20 miliar pada 2015 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 3,38 miliar.
Baca Juga
Kontribusi pendapatan penerbangan tidak berjadwal naik menjadi US$ 261,89 juta pada 2015 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 203,90 juta.
Perseroan mampu menurunkan sejumlah beban sehingga mendorong kinerja perseroan. PT Garuda Indonesia Tbk mencatatkan beban operasional penerbangan turun menjadi US$ 2,19 miliar dari periode 2014 di kisaran US$ 2,56 miliar. Beban tiket, penjualan dan promosi turun menjadi US$ 309,60 juta.
Dengan kondisi tersebut membuat beban usaha turun menjadi US$ 3,73 miliar pada 2015 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 4,29 miliar.
Untuk liabilitas, perseroan mencetak total liabilitas jangka panjang menjadi US$ 1,16 miliar pada 31 Desember 2015 dari periode 31 Desember 2014 sekitar US$ 1,01 miliar. Liabilitas jangka pendek turun menjadi US$ 1,19 miliar pada 31 Desember 2014. Ekuitas tercatat menjadi US$ 950,72 juta pada 31 Desember 2015. Perseroan mengantongi kas sebesar US$ 519,97 juta pada 31 Desember 2015.
Pada perdagangan saham sesi pertama Selasa 16 Februari 2016, saham PT Garuda Indonesia Tbk naik 1,35 persen ke level Rp 451 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.307 kali dengan nilai transaksi Rp 11 miliar. (Ahm/Igw)