Liputan6.com, Jakarta - PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroders Indonesia) meluncurkan produk reksadana global dengan nama Schroders Global Sharia Equity Fund (USD) pada Selasa (16/2/2016). Reksadana ini berbasis saham-saham syariah.
Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Schroder Investment Indonesia Mohammad B Teguh Perwira mengatakan, produk Schroders Global Sharia Equity Fund memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya, saham pilihan yang terdapat dalam produk tersebut memenuhi prinsip syariah Islam di pasar modal.
"Masyarakat tidak perlu ragu dengan pilihan saham-saham di dalam produk ini karena telah memenuhi prinsip-prinsip syariah Islam di pasar modal. Produk ini telah melalui proses penyaringan sesuai ketentuan yang berlaku," kata dia dalam keterangan tertulis,Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Baca Juga
Presiden Direktur Schroders Indonesia Michael T Tjoadi menambahkan, Schroders telah memiliki pengalaman dalam mengelola aset di Indonesia. Schroders sendiri telah memiliki rekam jejak selama 24 tahun.
Schroder merupakan salah satu perusahaan investasi pertama yang mendapat izin dari Bapepam pada tahun 1991.
"Kami merasa bangga dapat membangun industri keuangan industri keuangan syariah di Tanah Air, khususnya investasi reksadana syariah dengan meluncurkan Schroders Global Sharia Equity Fund (USD)," katanya.
Untuk mendistribusikan produk reksadana saham global pertama, Schroders menggandeng Standard Chartered. Sedangkan untuk bank kustodian pada produk ini dipercayakan pada Citi Indonesia.
Advertisement
Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Shee Tse Koon mengutarakan dukungannya terhadap kemitraan ini.
“Produk baru dari Schroders Indonesia ini pasti bermanfaat bagi nasabah Standard Chartered Bank dalam membuka peluang untuk melakukan diversifikasi terhadap portfolio investasi mereka ke pasar modal selain di Indonesia,”ujarnya.
Standard Chartered Bank memilih Schroders Indonesia sebagai mitra kerjasama karena reputasi dan komitmennya dalam pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia.
Rekam jejak sebagai salah satu perusahaan manajemen investasi pertama yang mendapatkan ijin usaha dari Bapepam (sekarang OJK-red) selaku otoritas pasar modal di Indonesia, di tahun 1991 dan prestasinya mempertahankan posisi di peringkat pertama sebagai perusahaan manajemen investasi dengan total dana kelolaan terbesar sejak September 2005 menunjukkan kualitas Schroders Indonesia.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menyambut baik kehadiran produk ini, Pasalnya, Citi Indonesia menjadi pendukung reksadana syariah global di Indonesia.
"Kami percaya terobosan ini menawarkan berbagai peluang baru bagi investor lokal yang dapat mengakses berbagai pasar modal di seluruh dunia dengan mengoptimalkan dukungan Citi berupa rekam jejak dan keahlian di bidang market dan securities services," tandas dia. (Amd/Gdn)