Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) berencana menambah modal lewat mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Perseroan akan melepas 21,20 miliar saham kelas B dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Perseroan menambah modal dari hasil HMETD untuk memperkuat struktur ketahanan modal untuk menghadapi potensi meningkatnya risiko usaha.
Baca Juga
Selain itu, penambahan modal ini juga untuk memenuhi regulasi tentang modal minimum, dan mendukung pertumbuhan usaha.
Advertisement
Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), peningkatan modal perseroan dalam jangka panjang diharapkan akan dapat meningkatkan daya saing usaha dan meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi pemegang saham perseroan.
Baca Juga
"Penambahan modal digunakan untuk membiayai peningkatan aset produktif dalam rangka pengembangan usaha," tulis manajemen dalam keterangan yang diterbitkan pada Jumat pekan ini.
Untuk melakukan aksi korporasi itu, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Maret 2016. Perseroan diharapkan mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 Mei 2016.
Ada pun pemegang saham yang berhak menerima HMETD pada 20 Mei 2016, distribusi HMETD pada 23 Mei 2016, pencatatan HMETD di BEI pada 24 Mei 2016.
Pada perdagangan saham Jumat pekan ini, saham PT Bank Permata Tbk susut 2,99 persen ke level harga Rp 650 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 37 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 28,4 juta. (Ahm/Igw)