Sukses

Investor Asing Jual Saham, IHSG Susut 17 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah didorong dari 150 saham yang berada di zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Aksi jual investor asing turut menekan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (10/3/2016), IHSG melemah 17,83 poin atau 0,37 persen ke level 4.793,20. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,51 persen ke level 834,30. Sebagian besar indeks saham acuan cenderung melemah.

Pada Kamis ini, IHSG sempat di level tertinggi 4.798,38 dan terendah 4.761,38. Ada sebanyak 150 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Akan tetapi, 146 saham menguat sehingga membuat pelemahan IHSG tidak terlalu dalam. Sedangkan 86 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 261.175 kali dengan volume perdagangan 4,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,7 triliun.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 600 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 600 miliar.

Secara sektoral, sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham perkebunan naik 3,6 persen, dan memimpin penguatan pada Kamis pekan ini. Disusul sektor saham aneka industri naik 2,48 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,57 persen.

Sementara itu, sektor saham pertambangan melemah 1,72 persen, dan memimpin penurunan terbesar pada Kamis pekan ini, disusul sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,46 persen dan sektor saham infrastruktur susut 1,39 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham anara lain saham ASII naik 2,97 persen ke level Rp 6.925 per saham, saham GGRM mendaki 3,84 persen ke level Rp 65.575 per saham, dan saham ACST mendaki 3,06 persen ke level Rp 3.200 per saham.

Saham-saham tertekan antara lain saham INCO susut 6,94 persen ke level Rp 1.810 per saham, saham LCGP tergelincir 9,83 persen ke level Rp 422 per saham, dan saham ITMG merosot 5,34 persen ke level Rp 6.650 per saham.

Nilai tukar rupiah cenderung menguat dengan berada di kisaran 13.041 per dolar Amerika Serikat (AS).  Bursa saham Asia cenderung variasi antara lain indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,06 persen ke level 19.984, indeks saham Shanghai turun 2,02 persen ke level 2.804, dan indeks saham Singapura susut 0,05 persen ke level 2.809.

Ada pun indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,84 persen ke level 1.969,33, indeks saham Jepang Nikkei menguat 1,26 persen ke level 16.852, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,31 persen ke level 8.660.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawihaya menuturkan harga minyak dunia kembali tertekan cukup mempengaruhi laju IHSG. Harga minyak terlalu cepat, dan kembali melemah membuat pelaku pasar kembali waspada.

William menambahkan, saat ini juga cenderung minim sentimen di pasar. Investor cenderung menunggu rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI)/BI Rate. (Ahm/Igw)

Video Terkini