Liputan6.com, Jakarta - Australian & New Zealand Banking (ANZ) Group Ltd dikabarkan akan menjual kepemilikan sahamnya di PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN). Jumlah kepemilikan sahamnya yang akan dijual mencapai sekitar 39 persen.
Saat ditanya mengenai kabar tersebut, manajemen ANZ enggan berkomentar. "Kami tidak mengomentari aksi merger dan akuisisi. Jadi menolak untuk berkomentar," ujar Head of Media Relations grup ANZ Stephen Ries saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Senin (14/3/2016).
Hal senada dikatakan manajemen Bank Panin. Penjualan kepemilikan saham bank Panin milik ANZ merupakan wewenang dari pemegang saham. "Manajemen tidak terlibat urusan shareholder. Kami juga public company," tutur Wakil Direktur Utama PT Bank Pan Indonesia Tbk, Roosniati Salihin.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman Reuters, penjualan saham bank Panin milik ANZ memiliki kendala. Berdasarkan sumber, ada sejumlah perbedaan pendapat soal syarat dan kondisi penjualan saham PT Bank Pan Indonesia Tbk oleh ANZ.
Selain itu, ANZ juga belum jelas kapan melepaskan kepemilikan sahamnya di PT Bank Pan Indonesia Tbk.
Akan tetapi, ANZ memerlukan modal untuk meningkatkan keuangannya sehingga muncul kembali proses penjualan saham PT Bank Pan Indonesia Tbk milik ANZ. Bank tersebut memiliki saham PT Bank Pan Indonesia Tbk melalui Votraint Pty Ltd sekitar 38,82 persen.
Saat dikonfirmasi kabar itu kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Irwan Lubis belum membalas pesan singkat dan telepon yang disampaikan Liputan6.com.
Kabar ANZ bakal menjual kepemilikan sahamnya di PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) telah mendorong harga saham PT Bank Pan Indonesia Tbk sejak pekan lalu.
Berdasarkan data RTI, saham PT Bank Pan Indonesia Tbk telah naik 9,92 persen selama sepekan. Pada penutupan perdagangan Senin pekan ini, saham PT Bank Pan Indonesia Tbk telah naik 3,1 persen ke level Rp 665 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 2.100 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 30,1 miliar. (Ahm/Igw)