Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia di luar Jepang naik ke level tertingi pada tahun ini menyusul harga minyak yang naik ke level US$ 40 per barel, dan pasca The Fed menahan suku bunga acuan.
MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang Indeks kembali tempatnya sebelum gelombang volatilitas global mengirim ukuran saham ke level terendah sejak 2011 pada akhir Januari. Minyak mentah AS berada di atas US$ 40 per barel, dekat titik tertinggi tahun ini, dan tembaga berjangka stabil menyusul lonjakan 2,6 persen.
Baca Juga
Indeks Topix Jepang jatuh untuk hari keempat, dipimpin rendahnya ekspor karena yen menuju minggu terbaik dalam sebulan. The Bloomberg Dollar Spot Index menuju level terendah delapan bulan karena mata uang emerging-market memperpanjang keuntungan.
Advertisement
Â
Baca Juga
"Pasar masih berada di level rendah setelah keputusan The Fed," ujar Ekonom Senior di ANZ Bank New Zealand, Philip Borkin dilansir dari Bloomberg, Jumat (18/3/2016).
"Tampaknya anggota FOMC lebih perhatian pada outlook ekonomi global," lanjutnya.
MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4 persen pada 09:52 waktu Tokyo, ditetapkan untuk penutupan tertinggi sejak 25 Desember dan kemajuan 1,9 persen pekan ini. Indeks Topix turun 1,2 persen, menyeret lebih luas MSCI Asia Pacific Index turun 0,2 persen.
Indeks Australia naik hari ketiga berturut-turut, menambahkan 0,2 persen setelah bouncing pada Kamis. Harga bijih besi, pendapatan ekspor terbesar negara itu, naik 4,7 persen pada Kamis.
Sementara indeks Selandia Baru naik 0,4 persen dan Kospi di Seoul Korea Selatan naik 0,2 persen.