Sukses

IHSG Menguat Mengikuti Bursa Asia dan Global

Laju Indeks Harga Saham Gabungan melanjutkan penguatan perdagangan saham Jumat (18/3/2016) mengikuti gerak bursa saham Asia dan global

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan perdagangan saham Jumat (18/3/2016) mengikuti gerak bursa saham Asia dan global. Penurunan tingkat BI rate juga berimbas pada kenaikan IHSG

Pada saat pembukaan saham, IHSG tercatat menguat 17,8 atau4 0,37 persen menjadi 4.902,66.

Indeks saham LQ45 menguat 0,38 persen ke level 853,65. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

 

Penguatan IHSG ditopang dari 119 saham menguat. Sedangkan 17 saham melemah dan 46 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.602 kali dengan volume perdagangan 151,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 242,5 miliar.

Kenaikan IHSG juga dipicu aksi beli yang dilakukan investor asing. Berdasarkan data RTI, investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 2,8 miliar.

Hampir seluruh sektor saham menguat dipimpin sektor aneka industri yang naik 1,43 persen, kemudian pertambangan naik 1,14 persen dan sektor konstruksi yang naik 0,71 persen. Sektor saham yang melemah hanya sektor barang konsumsi yang melemah 0,41 persen.

Saham yang menguat dan mengangkat IHSG antara lain adalah TRIM yang naik 23,08 persen ke level 80 per saham, kemudian saham HOTL yang juga naik 15,38 persen ke lvel Rp 150 per saham dan saham BRPT mendaki 8,82 persen ke level Rp 555 per saham.

Sementara saham yang mengalami pelemahan antara Rp 55 per saham, kemudian saham SMRU yang turun 4,64 persen ke level Rp 144 per saham dan saham BNBA yang turun 3,65 per sen ke level Rp 185 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG sedang menuju pada tren penguatan. "‎Secara umum IHSG sedang membentuk pola uptrend jangka menengah. Hari ini IHSG berpotensi menguat," kata dia.

Namun, William menambahkan, BI Rate bukan satu-satunya sentimen yang menggerakkan IHSG. Bursa saham juga dipengaruhi oleh harga minyak yang cenderung fluktuatif. Beberapa pekan lalu harga minyak sempat menguat namun pada pekan ini kembali tertekan.

IHSG diperkirakan pada rentan support 4.821 dan resistance 4.915.