Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Harga minyak dan bursa global akan mempengaruhi laju IHSG.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan laju IHSG bervariasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 4.850-4.915. Ia menuturkan, saat ini belum ada sentimen positif baik di regional dan global. Harga minyak dan bursa global akan pengaruhi IHSG.
Baca Juga
"Laju IHSG akan ikuti regional. Kalau dari dalam negeri pelaku pasar cenderung menunggu sentimen laporan kinerja emiten," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (22/3/2016).
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG bergerak konsolidasi. Ia menilai, potensi untuk dapat menggeser level resistance dan support ke atas masih terus berlanjut.
Baca Juga
Saat ini support berada di level 4.833 dan resistance 4.915 yang perlu ditembus untuk memperkuat pola kenaikan IHSG. "Minimnya sentimen positif ditambah pendeknya pekan ini akan cukup mempengaruhi pola pergerakan IHSG," kata dia.
Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan optimisme pelaku pasar untuk prospek pemulihan ekonomi dan laba emiten ke depan membuat IHSG jebol resistance di 4.900.
Jadi momentum jangka pendek menjadi cukup positif menjadi skenario untuk mengetes ke level psikologisnya di 5.000.
Ia memprediksi, IHSG akan berada di level support 4.870-4.770-4.675 dan resistance 4.925-5.000-5.100.
Rekomendasi Saham
Satrio memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar terutama sektor saham berkaitan dengan sentimen suku bunga yaitu properti.
"Cermati saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Alam Sutera Tbk (ASRI). Buy on weakness saham PT Astra International Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk," ujar dia.
Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT London Sumatera Tbk (LSIP), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Jabar Banten Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal, pola perbaikan untuk jangka pendek dan menengah di emiten bank ini membuatnya menarik untuk diakumulasi.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Jabar Banten Tbl di level pertama Rp 890, level kedua Rp 870 dan cut loss point Rp 855. (Ahm/Ndw)