Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan membagikan dividen untuk tahun buku 2015 sebesar Rp 80 miliar atau Rp 3,51 per saham. Keputusan tersebut diambil Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseoran yang berlangsung pada Kamis (24/3/2016) ini.Â
Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya menjelaskan, pembagian dividen sebesar Rp 80 miliar, merupakan komitmen dari perseroan untuk mempertahankan imbal hasil kepada para pemegang saham dengan mendistribusikan dividen tahunan 15 persen dari laba bersih.
"Kami akan terus memfokuskan upaya kami untuk mempertahankan arus kas yang sehat demi pertumbuhan perseroan di masa depan," jelasnya seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham Lippo Karawaci juga menyetujui untuk mengangkat Richard Setiadi, Lee Heok Seng dan Chan Chee Meng sebagai anggota baru direksi perseroan.
Baca Juga
"Pengalaman mereka yang luas di bidangnya masing-masing akan memberikan kontribusi dan lebih memperkuat manajemen, operasional dan tata kelola perseroan," tambah Ketut.
LPKR melaporkan pendapatan sebesar Rp 8,9 triliun di 2015. Pendapatan tersebut menurun dibanding tahun 2014. Pendapatan Operasional, di luar pendapatan extraordinary dari penjualan aset ke REITS, meningkat sebesar 8 persen menjadi Rp 8,9 triliun di 2015 dari Rp 8,3 triliun di tahun 2014.
Perseroan membukukan EBITDA dan laba bersih setelah pajak masing-masing sebesar Rp 2,2 triliun dan Rp 535 miliar, di latarbelakangi oleh melemahnya sektor properti.
Pendapatan properti turun sebesar 51 persen menjadi Rp 3,4 triliun, dan memberikan kontribusi 38 persen terhadap total pendapatan. Hal ini terutama karena tertundanya penjualan aset ke REITS di tahun 2015. Sementara itu pendapatan recurring bertumbuh 18 persen menjadi Rp 5,5 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 62 persen terhadap total pendapatan.
Pendapatan dari divisi healthcare tumbuh sebesar 24 persen menjadi Rp 4,14 triliun. Siloam mengelola 20 rumah sakit pada akhir 2015. EBITDA meningkat sebesar 38 persen menjadi Rp 617 miliar, dimana ke 13 rumah sakit baru memberikan kontribusi total pendapatan Rp 1,7 triliun serta EBITDA sebesar Rp 274 miliar.Â
Pendapatan divisi Komersial LPKR sedikit menurun sebesar 9 persen menjadi Rp 607 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan bisnis Mal sebesar 22 persen menjadi Rp 240 miliar, dimana pendapatan dari mal Kemang Village tidak lagi dibukukan di tahun 2015. Sementara itu, pendapatan hotel stabil sebesar Rp 367 miliar.
Bisnis Asset Management yang terdiri dari town management dan portofolio & properti management, tumbuh sebesar 14 persen menjadi Rp 756 miliar pada tahun 2015 hal ini sebagai dampak dari semakin membesarnya total kelolaan aset dibawah portofolio REITS. (Gdn/Nrm)