Sukses

Indosat Kantongi Pendapatan Rp 26,76 Triliun

PT Indosat Tbk juga telah menyerap anggaran belanja modal sekitar Rp 7,3 triliun pada 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan kenaikan pendapatan sekitar 11,1 persen menjadi Rp 26,76 triliun pada 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24,08 triliun.

Kontribusi pendapatan itu terbesar masih disumbangkan dari seluler dengan kenaikan 12,4 persen menjadi Rp 21,89 triliun. Kontribusi pendapatan dari non seluler naik 5,8 persen menjadi Rp 4,87 triliun pada 2015.

Pendapatan naik tidak diikuti kinerja laba bersih. Perseroan masih membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk. Namun, rugi tersebut turun 34,8 persen menjadi Rp 1,31 triliun pada 2015.

Beban perseroan naik 4,1 persen menjadi Rp 24,40 triliun pada 2015. Perseroan juga alami kerugian selisih kurs mencapai Rp 1,29 triliun dan biaya keuangan naik menjadi Rp 2,82 triliun pada 2015.

 

Mengutip keterangan tertulis yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Minggu (27/3/2016), perseroan membayar sejumlah pinjaman antaralain cicilan pinjaman SEK tranche A,B, dan C sebesar US$ 45 juta, cicilan pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar US$ 20,1 juta, cicilan pinjaman komersial sembilan tahun dari HSBC sebesar US$ 4,1 juta, percepatan pelunasan GN 2020 sebesar US$ 650 juta, pelunasan obligasi VI seri B sebesar Rp 320 miliar, pembayaran fasilitas RCF BSM sebesar Rp 100 miliar, dan pembayaran fasilitas kredit investasi BCA sebesar Rp 100 miliar.

Perseroan juga menarik fasilitas RCF BCA sebesar Rp 900 miliar, penaikan fasilitas RCF BNI sebesar Rp 600 miliar, penarika fasilitas RCF BTMU sebesar Rp 250 miliar dan penerbitan obligasi berkelanjutan Indosat I tahap II sebesar Rp 2,68 triliun.

Total liabilitas tercatat sebesar Rp 42,12 triliun pada 31 Desember 2015 dari periode 31 Desember 2014 sebesar Rp 38,97 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp 13,26 triliun pada 31 Desember 2015.

Kinerja perseroan juga didukung dari penambahan pelanggan di Indonesia sebesar 6,5 juta pelanggan pada 2015. Jumlah pelanggan selular menjadi 69,7 juta pada 2015 dari periode 2014 sebesar 63,2 juta.

Penambahan pelanggan utamanya didominasi oleh pengguna data yang mendorong pertumbuhan trafik data 133,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tanpa keraguan, tahun 2015 merupakan tahun menarik yang dipenuhi berbagai tonggak perjalanan penting. Kami dapat menyelesaikan roadmap goals tiga tahun yang kami tetapkan sekaligus memasuki era 4G. Setelah itu, kami memulai tahapan baru, yang akan ubah solusi telekomunikasi tradisional menjadi solusi digital yang akan memperkaya kehidupan masyarakat seutuhnya," ujar CEO PT Indosat Ooredoo Alexander Rusli. (Ahm/Ndw)

Video Terkini