Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan aturan batas bawah auto rejection 10 persen masih berlaku sampai saat ini. Sebagaimana diketahui, ketentuan tersebut untuk mengantisipasi jatuhnya pasar modal tahun lalu.
"Masih tetap karena selama ini range masih berjalan. Toh turun sebagian tidak menyentuh 10 persen. Mereka turun sehari tidak sampai 10 persen‎," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya, Jakarta, Senin (28/3/2016).
Dia mengatakan, kebijakan auto rejection sangat bermanfaat. Dia beralasan, hal tersebut untuk mengantisipasi tergerusnya investasi karena fluktuasi pasar.
Advertisement
Â
Baca Juga
"Sangat bermanfaat, kebanyakan sekarang kalau auto rejection 10 persen artinya untuk melindungi investor yang kalau turun bisa langsung menguras nilai investasinya," ujar dia.
Untuk diketahui, auto rejection merupakan penolakan secara otomatis sistem perdagangan saham yang dimiliki BEI terhadap penawaran jual atau beli efek. Penolakan itu terjadi jika harga atau jumlah efek melampaui ketentuan yang ditetapkan BEI.
Dalam aturan tersebut berlaku ketika harga saham Rp 50-Rp 200 per saham naik melewati batas atas 35 persen. Harga saham Rp 200-5.000 dengan batas atas 25 persen. Saham dengan harga di atas Rp 5.000 dengan batas atas 20 persen. Batas bawah rentang tersebut ialah 10 persen. (Amd/Ahm)