Sukses

Sentimen The Fed Angkat Wall Street

Pernyataan pimpinan bank sentral AS Janet Yellen soal suku bunga mempengaruhi laju bursa saham AS.

Liputan6.com, New York - Pernyataan pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen soal potensi kenaikan suku bunga membantu penguatan bursa saham AS.

Pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 0,47 persen ke level 17.716,66. Indeks saham S&P 500 menguat 0,44 persen ke level 2.063,96 dan indeks saham Nasdaq mendaki 0,47 persen ke level 4.869,29.

Sentimen bank sentral AS mempengaruhi laju bursa saham AS. Janet Yellen menuatakan bank sentral AS hati-hati untuk menaikkan suku bunga. Kemungkinan sulit menaikkan suku bunga pada April seiring inflasi rendah.

"Kebijakan bank sentral Amerika Serikat dan global masih akan mempengaruhi pelaku pasar. Risiko juga meningkat," ujar Jeff Carbone, Pendiri Connerstone Financial Partners seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (31/3/2016).

 

Suku bunga tinggi memberikan sentimen negatif untuk saham. Lantaran kenaikan suku bunga dapat memperlambat pinjaman dan investasi, dan itu berat bagi perusahaan untuk ekspansi.

Padahal laba perusahaan AS tertekan seiring perlambatan ekonomi global dan penguatan dolar AS. Investor ingin the Fed menunda kenaikan suku bunga pada pertemuan April dan Juni.

Indeks CBOE market volatility yang mengukur kecemasan investor turun 1,9 persen, dan merupakan level terendah sejak Agustus 2015 sebelum kekhawatiran krisis di China.

Sebelumnya pelaku pasar menghadapi berbagai sentimen mulai dari sentimen ekonomi global melambat, penguatan dolar AS, harga minyak berfluktuasi dan pertumbuhan kinerja perusahaan AS melambat.

Sektor saham keuangan teknologi juga menopang bursa saham AS. Saham Apple naik 1,75 persen setelah Cowen and Co menaikkan peringkat saham perusahaan. Penguatan saham Apple mendorong kenaikan indeks saham Nasdaq dan S&P 500. (Ahm/Igw)