Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya dipicu aksi borong investor asing pada perdagangan Kamis pekan ini. Penguatan IHSG kompak dengan Wall Street dan Bursa Asia yang menghijau.
Pada pra pembukaan perdagangan saham Kamis (7/4/2016), IHSG naik tipis 16,6 poin atau 0,34 persen ke level 4.884,835. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.01, IHSG terus menguat 23,49 poin atau 0,46 persen ke level 4.891,381.
Indeks saham LQ45 ikut menguat 0,61 persen ke level 851,13. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.893,60 dan terendah 4.884,83.
Ada sebanyak 99 saham menguat sehingga menopang IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 51 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sekitar 13 saham lainnya diam di tempat.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.865 kali dengan volume perdagangan saham 300,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 246,4 miliar.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 15,67 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 16 miliar. Nilai tukar rupiah berada di posisi 13.207 per dolar AS.
Secara sektoral, seluruh sektor saham menghijau dipimpin sektor pertambangan, sektor keuangan dan sektor industri dasar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham GOLL naik 12,5 persen ke level Rp 177 per saham, saham KIAS naik 9,46 persen ke level Rp 81 per saham, dan saham BKDP mendaki 6,74 persen ke level Rp 95 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BNBA turun 3,78 persen ke level Rp 178 per saham, saham PRAS turun 2,8 persen ke level Rp 139 per saham, dan saham NOBU susut 2,25 persen ke level Rp 478 per saham.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menuturkan IHSG telah menguat dalam tujuh hari sehingga mendorong IHSG naik terbatas. Apalagi IHSG terus mendekati level resistance. Hans memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.883-4.900 pada Kamis pekan ini.
Hans menuturkan, sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain rilis cadangan devisa Indonesia. Cadangan devisa diperkirakan naik. Dari eksternal, Hans menilai rilis notulensi pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) dan cadangan devisa China juga bayangi laju IHSG.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan aksi beli pelaku pasar yang mulai optimistis akan perbaikan kinerja keuangan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi ke depan menahan gempuran volatilitas regional dan harga minyak.
Ia pun merekomendasikan saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua untuk mendorong IHSG menuju level psikologis 5.000. (Ndw/Nrm)
Advertisement