Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mendatar pada perdagangan saham sepekan ke depan. Laju IHSG dipengaruhi oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China yang diperkirakan kurang baik.
Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, data AS yang kurang baik bakal menekan kinerja emiten AS pada kuartal I 2016.
"Minggu depan Wall Street starting rilis kuartal I tahun 2016. Saham big cap kurang bagus, ada perkirakan laba akan turun minus 7,1 -7,4 persen," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Advertisement
Edwin mengatakan, data Gross Domestic Bruto (GDP) atau Produk Domestik Bruto China juga akan rilis pekan depan. GDP China pada kuartal I diperkirakan akan turun secara year on year (yoy) ke level 6,7 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya 6,9 persen.
Baca Juga
PDB kuartal I 2016 turun menjadi 1,5 persen dibanding kuartal IV tahun 2015 sebanyak 1,6 persen. Turunnya GDP China merupakan indikator yang menyangkut pergerakan harga komoditas.
"‎‎Investor belum berani ambil posisi harus melihat laporan emiten kuartal I 2016. kita akan lihat Mei," ujar Edwin.
Dari dalam negeri sendiri, Edwin mengatakan belum ada berita yang mendorong pergerakan IHSG. Dia memperkirakan IHSG akan berada pada support ‎4.750 dan resistance 4.900.
Edwin merekomendasikan saham PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), ‎PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT PP Tbk (PTPP)‎
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat pada perdagangan sepekan. IHSG diperkirakan ada pada support 4.800-4.835 dan resistance pada level 4.888-4.927.
Dia mengatakan, gerak IHSG didorong oleh rilis data ekonomi, di mana dari Indonesia sendiri ‎ada data business confidence, penjualan mobil, penjualan ritel, dan neraca perdagangan.
"Tidak jauh berbeda dengan pekan kemarin, di mana dengan asumsi rilis data-data di pekan depan dapat direspon baik maka laju IHSG memiliki peluang untuk dapat bergerak positif seiring masih adanya volume beli. Meski juga harus diwaspadai jika aksi jual masih terjadi," kata dia dalam ulasannya.
IHSG naik 0,07 persen selama sepekan periode 4-8 April 2016. IHSG naik ke level 4.846,70 jika dibandingkan penutupan pada pekan sebelumnya 4.843,18. Kapitalisasi pasar di BEI naik menjadi Rp 5.145 triliun. (Amd/Ahm)
  Â