Sukses

Data Ekspor Impor Bakal Pengaruhi Laju IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak mendatar pada perdagangan saham Jumat (15/4/2016) ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak mendatar pada perdagangan saham Jumat (15/4/2016) ini. Alasannya, secara teknikal gerak IHSG sudah kurang agresif.

"Sebetulnya minggu ini kalau level 4.900 tidak ditembus sulit untuk mencapai level 5.000 dalam waktu dekat," kata Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe kepada Liputan6.com.

Dia mengatakan, laju IHSG berharap pada laporan data ekonomi yakni ekspor impor yang dirilis hari ini. Harapannya, data tersebut akan membaik dan mengerek IHSG ke zona hijau.

Kiswoyo memperkirakan IHSG ‎berada pada support 4.750 dan resistance pada level 4.900.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan berada pada support 4.790 dan resistance level 4.890.

Dia mengatakan, pada perdagangan saham kemarin Bursa Asia melanjutkan penguatan yang dipimpin oleh Bursa Jepang karena pelemahan Yen.

Penguatan tersebut juga didorong penjualan kendaraan yang meningkat di Maret dan membuat saham emiten berorientasi ekspor cukup optimistis. Sementara, IHSG terkoreksi karena adanya aksi ambil untung. IHSG melemah 36,16 poin ke level 4.814.

"Hal tersebut tentu membuat investor asing ikut melakukan aksi jual dengan catatan net sell sebesar Rp 199,2 miliar," kata dia dalam ulasannya.

Kiswoyo merekomendasikan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Untuk saham, Lanjar memilih PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT XL Axiata Tbk (EXCL). (Amd/Gdn)

 

Video Terkini