Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat di awal pekan dengan indeks saham Dow Jones mencatatkan kenaikan tertinggi dalam sembilan bulan. Saham Hasbro dan Disney menguat juga mendorong kenaikan bursa saham AS.
Pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 0,6 persen ke level 18.004. Indeks saham S&P 500 menguat 0,65 persen menjadi 2.094,34. Indeks saham Nasdaq menanjak 0,44 persen ke level 4.960,02.
Investor fokus terhadap rilis laporan kinerja keuangan emiten pada kuartal I 2016 juga mempengaruhi laju bursa saham AS.
Advertisement
Selain itu, langkah bank sentral AS hati-hati menaikkan suku bunga juga menjadi katalis positif bagi indeks saham Dow Jones. Indeks saham acuan tersebut juga menyentuh level 18.000 pada awal pekan ini untuk pertama kali sejak 21 Juli.
Â
Baca Juga
"Tak selamanya langkah bank sentral AS itu menakutkan. Saat ini pelaku pasar merasa lebih baik dengan kehati-hatian bank sentral AS soal suku bunga," ujar Jake Dollarhide, Chief Executive Officer Longbow Asset Management seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (19/4/2016).
Akan tetapi, laporan kinerja perusahaan pada kuartal I 2016 yang akan keluar pada pekan ini menjadi sentimen utama di bursa saham.
Berdasarkan data Reuters, rata-rata keuntungan perusahaan masuk S&P 500 turun 7,7 persen. Sektor saham energi paling tertekan.
Dari sekitar 10 sektor saham, sektor saham energi naik 1,59 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Sektor saham konsumsi menguat 0,91 persen.
Saham-saham yang mengangkat bursa saham antara lain saham Walt Disney naik 2,93 persen setelah Jungle Book mendominasi box office pada pekan ini dengan nilai mencapai US$ 100 juta. Saham Hasbro mendaki 5,79 persen setelah rilis laporan keuangan melebihi harapan.
Saham Chevron naik 1,51 persen seiring harga minyak stabil setelah negara produsen minyak utama gagal capai kesepakatan untuk menstabilkan pasokan minyak.
Volume perdagangan saham di bursa saham AS mencapai 6,1 miliar saham di bawah rata-rata perdagangan sekitar 6,9 miliar saham. (Ahm/Ndw)