Sukses

Wall Street Merosot Terbebani Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan terutama sektor teknologi tak sesuai harapan menekan laju bursa saham AS.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS)/Wall Street mencetak penurunan terbesar mingguan dalam dua bulan pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Sentimen laporan keuangan perusahaan telah menekan bursa saham AS.

Hasil laporan kinerja keuangan perusahaan telah mendorong wall street ke zona merah dengan penurunan saham Gilead Sciences sekitar 9 persen. Penurunan saham tersebut membebani indeks saham acuan S&P 500 dan Nasdaq.

Saham Apple merosot 11,3 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar sejak Januari 2013. Sepanjang April, saham Apple merosot 14 persen. Apple, Gilead, Corning, Goodyear dan Xerox merupakan perusahaan yang melaporkan kinerja pada pekan ini, dan alami penurunan besar untuk sahamnya.

 

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 57,12 poin atau 0,3 persen ke level 17.773,64. Indeks saham S&P 500 susut 10,51 poin atau 0,5 persen ke level 2.065,30, dan indeks saham Nasdaq tergelincir 29,93 poin atau 0,60 persen ke level 4.775,36.

Secara mingguan, masing-masing indeks saham Dow Jones dan S&P melemah 1,3 persen. Indeks saham Nasdaq tergelincir 2,7 persen. Penurunan itu terbesar secara mingguan. Kalau bulanan, hanya indeks saham acuan Nasdaq yang berada di zona negatif.

Laporan kinerja keuangan tak sesuai harapan terutama Apple Inc dan Intel Corp telah mendorong aksi jual di sektor saham teknologi. Saham Intel pun melemah 6,5 persen dan Apple tergelincir 14 persen pada April 2016.

"Bursa saham sudah jenuh beli setelah reli cukup kuat. Dengan saham teknologi cukup tinggi terutama Apple, dan kinerja tak sesuai harapan, investor segera lakukan aksi ambil untung," ujar Quincy Krosby, Analis Prudential Financial seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (30/4/2016).

Di tengah sentimen negatif rils kinerja keuangan perusahaan, saham Amazon naik 9,6 persen ke level US$ 659 setelah perusahaan menyampaikan laporan keuangan selama tiga bulan pertama di atas harapan analis.

Berdasarkan survei, laporan keuangan perusahaan masuk indeks saham S&P 500 diperkirakan turun 5,7 persen. Sekitar 311 perusahaan telah melaporkan kinerja keuangan, dengan hasil pendapatan di atas harapan analis mencapai 57 persen. (Ahm/Ndw)