Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas pada awal pekan ini. Rilis data ekonomi Indonesia yaitu inflasi akan mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG masih berputar di dalam konsolidasi wajar menyambut awal Mei. Rilis data ekonomi yaitu inflasi yang akan cukup stabil sehingga dapat memberikan sentimen positif untuk kembali mendongkrak IHSG.
Baca Juga
Ia menambahkan, jelang rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG. Selain itu, pada pekan ini juga cukup pendek sehingga akan memberikan sentimen tersendiri untuk pola gerak pasar saham.
Advertisement
Baca Juga
"Saat ini support berada di level 4.808 dengan target resistance 4.881 untuk kembali memperkuat pola pergerakan naik IHSG," ujar William dalam ulasannya, Senin (2/5/2016).
Sementara itu, Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan IHSG akan bergerak terbatas di kisaran 4.825-4.885 pada awal pekan ini. Lucky menilai, saat ini belum ada sentimen utama yang menggerakkan IHSG lantaran emiten telah melaporkan kinerja keuangan kuartal I 2016.
"Pasar saham belum punya obat penawar lagi. Pelaku pasar tak cukup antusias," kata Lucky.
Lebih lanjut ia mengatakan, harga minyak dunia juga masih akan mempengaruhi laju IHSG pada awal pekan ini. Bank sentral Amerika Serikat (AS) memutuskan mempertahankan suku bunga, Lucky menilai sentimen itu juga memberikan kepastian ke bursa saham global sehingga tidak ada spekulasi.
Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Sedangkan Lucky memilih saham PT Timah Tbk (TINS) dengan target harga saham Rp 900-Rp 1.050 per saham, saham PT Ace Hardware Tbk (ACES) dengan target harga saham Rp 975, dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). (Ahm/Ndw)