Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal melanjutkan pelemahan tetapi terbatas. Sentimen rilis kinerja keuangan emiten masih membayangi bursa saham.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan tren IHSG kembali melemah. Apalagi IHSG ditutup di bawah level 4.815. Satrio memperkirakan, IHSG akan bergerak di kissaran support 4.750-4.788 dan resistance 4.825 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
"Pasar masih mencermati laporan keuangan kurang baik. Selain itu, pelaku pasar juga menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2016. Jadi pemodal berhati-hati menanti angka pertumbuhan ekonomi. Diharapkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,04 persen," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/5/2016).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan survei pasar yang memberikan asumsi secara siklus historis ada potensi di atas 60 persen kalau IHSG dapat mengalami kenaikan cukup signifikan dari Mei hingga September merupakan suatu alasan untuk akumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua yang mengalami koreksi. Ada potensi IHSG kembali menghijau setelah sempat turun ke level 4.790.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.770-4.695-4.625 dan resistance 4.875-4.925-5.050-5.200," ujar Yuganur.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT PP Properti Tbk (PPRO).
Sedangkan Satrio merekomendasikan beli untuk saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan emiten rokok.
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal, pola perbaikan jangka pendek dan menengah di emiten PT Bank Rakyat Indonesia dapat membuatnya menarik untuk diakumulasi melihat kinerja tahun ini.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di level pertama Rp 1.0275, level kedua Rp 10.175, dan cut loss point Rp 10.075. (Ahm/Ndw)