Sukses

Laju IHSG Bakal Variasi Menanti Data Pertumbuhan Ekonomi

Sentimen laporan keuangan dan menanti data pertumbuhan ekonomi masih membayangi IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bervariasi dengan kecenderungan tertekan pada perdagangan saham Selasa (3/5/2016).

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menerangkan, pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG tertekan  oleh aksi jual investor asing. IHSG ditutup melemah 30,26 poin atau 0,63 persen ke level 4.808,31.

"Investor asing kembali tercatat melakukan penjual bersih sebesar Rp 503,9 miliar seiring kurangnya kepercayaan investor terhadap ekonomi Asia dari hasil laporan kuartal pertama," kata dia dalam ulasannya.

Sementara itu, dia menuturkan kondisi dalam negeri sebenarnya cukup positif. Apalagi, lanjut dia, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengeluarkan fraksi harga saham baru yang menguntungkan trader.

Data ekonomi pun cukup baik di mana terjadi deflasi sebanyak 0,45 persen. "Nilai deflasi yang tinggi secara bulanan di mana diperkirakan hanya 0,24 persen namun ternyata rilis dua kali lipat di level 0,45 persen," ujar dia.
‎

Sementara bursa Asia ditutup negatif dengan pelemahan tertinggi bursa saham Jepang. Pelemahan tersebut dipengaruhi oleh nilai tukar yen menguat imbas keputusan pemerintah Jepang menahan stimulus dan pengurang aset berisiko besar. "Oleh investor me‎njadi sentimen negatif utama," kata dia.
‎

Lanjar menuturkan, IHSG bakal bergerak pada support 4.788 dan resistance 4.880 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG bergerak dalam tekanan akibat hari perdagangan yang pendek dalam sepekan.

Selain itu, pelaku pasar juga perlu penyesuaian terhadap fraksi harga saham baru dan lanjutan dari hasil kinerja keuangan kuartal I 2016.

"IHSG menguji level support 4.774, sempat tertembus namun masih terlihat kuat ditutup cukup jauh di atas level itu. Ini menunjukkan potensi dari pergerakan IHSG dalam tekanan terbatas. Target resistance saat ini berada di level 4.881," kata William.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyatakan IHSG bergerak variasi pada kisaran support 4.739 dan resistance 4.850. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I.

"Menantikan dirilisnya data pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016," tulis Sinarmas Sekuritas.

PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT PP Tbk (PTPP), untuk dicermati pelaku pasar.

Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). (Amd/Ahm)