Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah tetapi mampu berbalik ke zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sentimen rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2016 mempengaruhi laju IHSG.
IHSG sempat dibuka melemah ke level 4.808,65 dari penutupan perdagangan saham kemarin 4.812,26. IHSG pun bergerak di zona merah hingga rilis pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016. Akan tetapi, IHSG mampu berhasil berbalik arah ke zona hijau.
Baca Juga
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (4/5/2016), IHSG naik 10,33 poin atau 0,21 persen ke level 4.822,59. Indeks saham LQ45 menguat 0,46 persen ke level 830,97. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Advertisement
Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.822,59 dan terendah 4.765,41. Ada sebanyak 181 saham melemah sehingga membuat IHSG tertekan. Namun 114 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 93 saham lainnya diam di tempat.
Â
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham hari ini juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 243.136 kali dengan volume perdagangan saham 6,2 miliar saham dengan nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,8 triliun.
Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.275. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham barang konsumsi naik 1,23 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar.
Kemudian sektor saham industri dasar mendaki 1,11 persen dan sektor saham manufaktur menguat 1,10 persen. Sektor saham keuangan melemah 0,74 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar, disusul sektor saham tambang merosot 0,55 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,36 persen.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham WSKT menguat 4,51 persen ke level Rp 2.550 per saham, saham UNVR mendaki 3,14 persen ke level Rp 45.150 per saham, dan saham HMSP menanjak 1,09 persen ke level Rp 99.975 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham ELSA melemah 2,48 persen ke level Rp 472 per saham, saham TELE tergelincir 3,38 persen ke level Rp 458 per saham, dan saham NIKL melemah 5,41 persen ke level Rp 241 per saham.
Menjelang libur panjang, bursa saham Asia cenderung tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,73 persen ke level 20.525, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,49 persen ke level 1.976,71, indeks saham Shanghai merosot 0,05 persen ke level 2.991,27, indeks saham Singapura tergelincir 1,32 persen ke level 2.774, dan indeks saham Taiwan merosot 1,31 persen ke level 8.815,47.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2016 mempengaruhi laju IHSG. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2016 tercatat 4,9 persen tak sesuai harapan pelaku pasar. Ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5 persen. Namun pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 lebih baik ketimbang kuartal I 2015.
"Pelaku pasar sedikit apresiasi pertumbuhan ekonomi dari kuartal I 2015 sekitar 4,7 persen, dan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 sekitar 4,9 persen. Jadi ekonomi berangsur membaik," kata William. (Ahm/Ndw)