Sukses

Usai Libur Panjang, IHSG Bergerak Melemah

Pada awal sesi perdagangan saham Senin pekan ini, ada sebanyak 53 saham menghijau namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan saham Senin pekan ini. Pelaku pasar mengamati data kepercayaan bisnis dan angka penjualan kendaraan bermotor.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (9/5/2016), IHSG turun 14,07 poin atau 0,29 persen ke level 4.808,52. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,42 persen ke level 827,50.

Pelemahan IHSG berlanjut pada pukul 09.01 WIB. IHSG turun 18,06 poin atau 0,37 persen ke level 4.802,79. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,53 persen ke level 826,46. Sebagian besar indeks saham acuan kompak di zona merah. hanya Indeks JII dan yang mampu bertahan di zona hijau.

Pada awal sesi perdagangan saham Senin pekan ini, ada sebanyak 53 saham menghijau namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 56 saham melemah sehingga menekan IHSG. Di luar itu, 71 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.812,89 dan terendah 4.797,87.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.378 kali dengan volume perdagangan saham 217,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 424 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,10 persen dan sektor infrastruktur naik 2,05 persen.

Sektor saham barang konsumsi turun 1,86 persen, dan membukukan pelemahan terbesar, kemudian disusul sektor manufaktur yang melemah 1,50 persen, dan sektor saham industri dasar tertekan 0,77 persen.

Saham-saham yang menggerakkan indeks saham dan alami penguatan antara lain saham MYTX mendaki 18,87 persen ke level Rp 63 per saham, saham BBRM menanjak 16,95 persen ke level Rp 69 per saham, dan saham LEAD naik 8,55 persen ke level Rp 165 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham CKRA melemah 6,58 persen ke level Rp 71 per saham, saham VIVA merosot 4,23 persen ke level Rp 362 per saham, dan saham HMPS susut 4,05 persen ke level Rp 96.000 per saham.

Analis PT BNI Securities Yasmin Soulisa menjelaskan, data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu yang kurang menggembirakan menghilangkan ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS( The Fed). Indeks Dow Jones Industrial Averange naik 0,5 persen di hari Jumat minggu lalu.

Bursa di Eropa bergerak volatil hari Jumat ditengah buruknya sektor ketenagakerjaan AS. Namun seiring dengan kenaikan di harga minyak mentah dunia, bursa mayoritas ditutup menguat ditopang oleh penguatan saham-saham energi.

Dari Asia, hari Minggu lalu China merilis angka Neraca Perdagangan yang naik US$ 45,56 miliar di bulan April dari sebelumnya US$ 29,86 miliar di bulan Maret.

Hari ini BPS akan merilis angka Kepercayaan Bisnis (Business Confidence) Indonesia untuk kuartal I-2016 yang diestimasi turun menjadi 104,28 dari sebelumnya tercatat di level 105,22 di kuartal IV-2015.

Selain itu, data yang turut dicermati adalah angka penjualan kendaraan bermotor di Indonesia di bulan April yang diperkirakan akan kembali turun 0,9 persen setelah mengalami kontraksi 5,5 persen di bulan Maret.

"Kami perkirakan IHSG akan menguat didorong oleh penguatan rupiah terhadap dolar AS," jelasnya. Indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.790 hingga 4.855. (Gdn/Zul)

Video Terkini