Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang variasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal itu lantaran belum ada sentimen positif bayangi IHSG.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan pelaku pasar cenderung melepas posisi saham di pasar modal. Lantaran pelaku pasar juga menunggu berita baru yang dapat menggerakkan saham.
Baca Juga
Selain itu, Satrio menilai pelaku pasar juga mengkhawatirkan ekonomi global terutama China. Dengan melihat kondisi itu, IHSG bergerak di kisaran 4.700-4.785 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Advertisement
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan aksi beli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua menjadi pilihan pelaku pasar yang mulai melakukan aksi memburu saham untuk menahan kejatuhan IHSG lebih lanjut. Ini dapat memicu reli untuk IHSG sehingga menuju resistance jangka pendek atas di 4.875-4.925.
Baca Juga
Ia merekomendasikan akumulasi saham untuk kenaikan lebih lanjut ke depan. IHSG akan bergerak di level support 4.720-4.665 dan resistance 4.875-4.925-5.050-5.200.
Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG sedang konsolidasi wajar dengan menguji level support 4.733. IHSG masih berpotensi naik di tengah aliran dana investor asing yang keluar dari bursa saham. Selain itu, harga minyak yang masih tertekan.
"Saat ini pola gerak IHSG masih terlihat akan bergerak kembali ke arah resistance 4.845 yang wajib ditembus untuk dapat kembali memperkuat pola kenaikannya," ujar William.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Sedangkan Yuganur memilih saham BMRI, PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), dan PT Sentul City Tbk (BKSL).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal, pola perbaikan jangka pendek dan menengah membuatnya menarik untuk diakumulasi melihat harapan kinerja keuangan pada 2016.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Mandiri Tbk di level pertama Rp 9.225, level kedua Rp 9.175, dan cut loss point Rp 9.075. (Ahm/Ndw)