Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat (13/5/2016). Kenaikan harga minyak masih menjadi sentimen utama pendorong IHSG.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pada penutupan kemarin penguatan IHSG ditopang oleh aksi beli bersih investor asing.Tercatat, investor asing mencatatkan beli bersih sebanyak Rp 368,53 miliar.
IHSG ditutup menguat tipis 3,53 poin atau sebanyak 0,53 persen di level 4.803,32. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.825,18 dan terendah 4.792,20.
"Investor asing lebih mendominasi melakukan aksi beli dengan tercatat net buy Rp 368,53 miliar yang merupakan aksi net buy terbesar bulan ini. Terlihat saham PT Telekomunikasi IndonesiaTbk (TLKM) masih menjadi target utama investor asing dengan pembelian bersih sebesar Rp 316,30 miliar," kata dia.
Baca Juga
Penguatan IHSG ini sejalan dengan itu Bursa Asia yang juga ditutup menguat tipis.
Dia mengatakan, sentimen pendorong penguatan IHSG adalah kenaikan harga minyak dunia. "Penguatan harga minyak mentah hingga mampu di atas US$45 per barel pasca negatifnya data persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) menjadi faktor lain pendorong pengutan pada mayoritas bursa Asia," ujar dia.
Dia memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.794 dan resistance di level 4.835.
Riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak menguat pada hari ini. Sinarmas Sekuritas menyatakan IHSG bakal bergerak pada level 4.750 dan resistance 4.850.
Lanjar merekomendasikan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).
Sinarmas Sekuritas memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).