Liputan6.com, Jakarta Wall Street harus mengakiri reli selama dua hari setelah pada penutupan kemarin, Wall Street melemah tipis.
Indeks Dow Industrial dan S&P 500 turun dipicu saham material, energi dan finansial yang mencatatkan penurunan.
Reli selama dua hari berturut-turut harus terhenti di mana Dow dan SS&P naik sekitar 2 persen dipicu oleh keuntungan di sekitar sektor keuangan. Investor juga semakin nyaman dengan prospek the Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga.
Advertisement
Saham keuangan di S&P 500 urun 0,6 persen, sementara saham utilitas dan telekomunikasi naik. "Ada sedikit konsensus di sana, sehingga pasar agak bergejolak," ujar Rob Bernstone, managing Director perdagangan modal di Credot Suisse dilansir dari Wall Street Journal, Jumat (27/5/2016).
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,1 persen ke 17.828,29. The S & P 500 tergelincir 0,02 persen ke 2.090,10, sementara indeks komposit Nasdaq naik 0,1 persen.
Perusahaan utilitas memperoleh kinerja paling memuaskan di S & P 500, naik 1,1 persen. Eversource Energy naik 1,75 persen sedangkan Ameren naik 1,5 persen
Saham energi di S & P 500 turun karena harga minyak mentah jatuh kembali di bawah US$ 50 setelah topping tonggak di tengah tanda-tanda menurunnya produksi AS dan dolar sedikit lebih lemah. Minyak mentah AS kehilangan 0,2 persen menjadi US$ 49,48 per bare