Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan konsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan harga komoditas mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG masih akan konsolidasi tapi naik terbatas. Hal itu lantaran tidak terlalu banyak sentimen di pasar saham. Akan tetapi, William menuturkan, pergerakan IHSG mendapat kendala dari pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Kalau dari sentimen global ada pertemuan FOMC pada pertengahan Juni ini, dan ini mempengaruh laju nilai tukar rupiah. Selain itu harga komoditas masih ada tekanan sehingga jadi tantangan," ujar William saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (3/6/2016).
Dengan melihat kondisi itu, ia memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 4.798-4.877 pada Jumat pekan ini.
Baca Juga
Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko melihat IHSG cukup kuat ditopang di atas level psikologis 4.800 walaupun sering didera aksi jual harian para pelaku pasar yang tidak tahan dengan volatilitas regional. Ia merekomendasikan akumulasi untuk skenario kelanjutan ke level 4.900.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.800-4.750-4.580-4.615-4.525 dan resistance 4.875-4.925-5.050," ujar Yuganur.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Sentul City Tbk (BKSL), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) untuk dicermati pelaku pasar.
Sedangkan William memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), BMRI, dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal, pola perbaikan jangka pendek dan menengah membuatnya menarik untuk diakumulasi. Skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp 9.525.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Mandiri Tbk di level pertama Rp 9.125, level kedua Rp 9.025, dan cut loss point Rp 8.925. (Ahm/ndw)