Sukses

Rupiah Perkasa Picu IHSG Naik 42 Poin

Ada sebanyak 156 saham menguat sehingga doron laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan hijau di awal pekan ini. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan momen puasa turut mendukung penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (6/6/2016), IHSG naik 42,10 poin atau 0,87 persen ke level 4.896,02. Indeks saham LQ45 menguat 1,24 persen ke level 841,23. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX dan Pefindo25.

Ada sebanyak 156 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 133 saham melemah dan 103 saham diam di tempat. Di awal puasa ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.896,56 dan terendah 4.860,62.

Transaksi perdagangan saham tidak terlalu ramai pada awal pekan ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 238.980 kali dengan volume perdagangan 3,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,8 triliun.


Saham-saham berkapitalisasi besar cenderung menguat. Saham TLKM mendaki 2,11 persen ke level Rp 3.880 per saham, saham BBRI menanjak 1,92 persen ke level Rp 10.600 per saham, dan saham ASII menguat 3,79 persen ke level Rp 6.850 per saham.

Sementara itu, saham-saham tertekan antara lain saham WSKT tergelincir 2,82 persen ke level Rp 2.410 per saham, saham PBRX merosot 2,97 persen ke level Rp 490 per saham, dan saham BIKA susut 9,66 persen ke level Rp 795 per saham.

Posisi dolar AS pun melemah terhadap rupiah. Posisi rupiah berada di kisaran 13.358 per dolar AS.

Bursa saham Asia pun cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,40 persen ke level 21.030,22. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,37 persen ke level 16.580,02. Indeks saham Shanghai tergelincir 0,16 persen ke level 2.934,10.

Kemudian indeks saham Singapura menguat 0,78 persen ke level 2.831,28. Indeks saham Taiwan menanjak 0,06 persen ke level 8.597,11.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan sektor saham bank dan tambang menopang penguatan IHSG. Momen hadapi puasa dan Lebaran, Satrio menilai menjadi sentimen positif untuk IHSG. Lantaran konsumsi masyarakat akan meningkat mulai dari konsumsi kebutuhan sehari-hari, mengganti mobil baru dan akan mengirimkan uang kepada orangtua dan sanak saudara.

Sedangkan dari sentimen global, Satrio menuturkan pernyataan pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen juga dinantikan pelaku pasar. "Pelaku pasar tunggu testimoni Yellen. Seharusnya bunga acuan bank sentral AS naik pada pertengahan Juni," ujar dia.

Selain itu, faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menopang IHSG. "Iya rupiah juga," kata Satrio. (Ahm/Ndw)