Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat selama sepekan. Langkah pemerintah merevisi pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016‎ disambut positif oleh pasar.
Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun mengatakan, pasar merespons positif karena pertumbuhan ekonomi tersebut dianggap lebih rasional. "Iya (pasar) jadi mikir rasional saja," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (13/6/2016).
Namun demikian, dia mengatakan IHSG telah mengalami kenaikan cukup tinggi pada pekan lalu. Karena itu, perlu diantisipasi adanya aksi ambil untuk atau profit taking.
Baca Juga
"‎Tapi IHSG sudah all time high di 2016. Itu di level 4.940,2," tutur dia.
Dari global, dia mengatakan laju IHSG dibayangi oleh rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan.
Oktavianus memperkirakan IHSG bergerak pada support 4.766-4.810 dan resistance pada level 4.845-4.920.
Sedangkan dalam riset PT HD Capital Tbk menyatakan IHSG berpeluang menguat dalam sepekan. Saat ini, IHSG berada pada tren positif penguatan.
"Grafik mingguan menarik. Kami lihat bahwa walaupun sering didera aksi jual mendadak oleh pelaku pasar namun pembelian saham big cap index drivers dan lapis dua," tulis riset HD Capital.
Oktavianus merekomendasikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Riset PT HD Capital Tbk memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) untuk dicermati pelaku pasar.
Sepanjang pekan lalu (6-10 Juni 2016), IHSG turun 0,12 persen ke level 4.848,05 dibanding pekan sebelumnya 4.853,92. Kapitalisasi pasar pun berubah menjadi Rp 5.153,29 triliun dari sebelumnya Rp 5.159,81 triliun.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian tumbuh 35 persen dan rata-rata frekuensi harian naik 18 persen.‎ Pada pekan lalu juga tercatat aksi beli bersih investor asing senilai Rp 1,63 triliun dan secara tahunan tercatat Rp 6,49 triliun. (Amd/Ahm)