Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp 14 triliun dalam tiga tahun ke depan.
Bank Mandiri akan menerbitkan obligasi dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan Rp 5 triliun pada tahun ini, Rp 5 triliun pada 2017, dan Rp 4 triliun pada 2018.
Direktur Treasury & Market Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan, penerbitan obligasi tahun ini akan dilakukan pada Agustus atau September. "Obligasi (tahun ini) Agustus, September," kata dia di Kantor Pusat Bank Mandiri, Rabu (15/6/2016).
Dia mengatakan, penerbitan obligasi Rp 5 triliun pada 2016 akan digunakan untuk penulasan ‎utang yang jatuh tempo. Dia menambahkan, penerbitan obligasi tersebut juga untuk modal ekspansi perseroan.
Baca Juga
"Tahun ini saja Rp 5 triliun. Rp 3,5 triliun sendiri sudah digunakan untuk pelunasan subdebt sebelumnya. Karena kita issue subdebt 2009 akan mature Desember nanti. Jadi tinggal Rp1,5 triliun lebih untuk ekspansi kredit," jelas dia.
‎Pahala melanjutkan, penerbitan obligasi ini fokus untuk jangka menengah panjang. "Untuk bonds lihatnya tenor 5-10 tahun, jadi mungkin 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun. Kalau butuh tenornya agak menengah 2 tahun, 3 tahun," tambah dia.
Pahala meyakini, instrumen surat utang akan tetap diminati. Dia juga bilang, dengan tren penurunan suku bunga acuan akan menguntungkan Bank Mandiri.
"Justru makin kompetitif makin bagus, kita memanfaatkan juga tren suku bunga menurun, inflasi menurun akan baik bunga yang kita bayar. Kita malah senang," ujar dia.