Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Namun akhirnya IHSGÂ mampu menguat dan berpeluang untuk terus berada di zona hijau hingga akhir perdagangan.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, rabu (22/6/2016), IHSG turun tipis 1,84 poin atau 0,04 persen ke level 4.876,87. Pelemahan IHSG ini tidak berlanjut pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB.
Baca Juga
Pada pembukaan, IHSG berbalik dengan naik 7,13 poin atau 0,18 persen ke level 4.887,69. Indeks saham LQ45 menguat 0,18 persen ke level 834,09. Seluruh indeks saham acuan kompak berada di zona hijau.
Advertisement
Ada sebanyak 81 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 27 saham melemah dan 57 saham lainnya diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.888,32 dan terendah 4.876,87. Total frekuensi perdagangan saham tercatat 8.258 kali dengan volume perdagangan saham 181 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 145 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,13 persen, sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,05 dan sektor saham konstruksi melemah 0,55 persen.
Sektor saham aneka industri naik 1,56 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan yang menguat 0,54 persen dan sektor saham perkebunan menanjak 0,42 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 9 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 9 miliar.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham MFMI naik 30 persen ke level Rp 260 per saham, saham SHIP menanjak 24 persen ke level Rp 575 per saham, dan saham IBST mendaki 20 persen ke level Rp 3.000 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham LCGP turun 9,69 persen ke level Rp 354 per saham, saham PTSN tergelincir 9,38 persen ke level Rp 58 per saham, dan saham NIKL tergelincir 7,44 persen ke level Rp 400 per saham.
Analis PT BNI Securities Yasmin Soulisa menjelaskan, Indeks Dow Jones menguat tipis pada perdagangan kemarin ditopang oleh pernyataan Gubernur Bank sentral AS, Janet Yellen, yang mengindikasikan bahwa the mereka masih berencana untuk menaikkan suku bunga mengikuti perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS) namun tidak dalam waktu dekat.
"Laporan dari sektor ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang masih lemah menjadi salah satu dasar sikap dovish Bank Sentral AS," jelas Yasmin.
Di Eropa, mayoritas bursa saham ditutup naik setelah berbagai survei menunjukkan kemungkinan referendum pada Kamis besok akan menghasilkan keputusan Inggris tetap di zona Eropa. Sementara data ekonomi juga positif dimana indeks sentimen konsumen Jerman naik tajam di bulan Juni ke level 19,2 dari sebelumnya 6,4.
Dari dalam negeri, turunnya credit default swap (CDS) di bulan Mei 2016 dimana CDS obligasi Indonesia tenor lima tahun turun menjadi 193 dari akhir 2015 lalu yang berkisar 230,51 memberikan optimisme bahwa perekonomian domestik telah membaik. "IHSG hari ini kami perkirakan masih berpeluang untuk menguat," jelas dia.