Sukses

Keyakinan Inggris Tetap di UE Dorong Bursa Asia Naik Tipis

Kondisi Bursa Asia berbeda dengan Wall Street yang justru melemah.

Liputan6.com, Jepang - Bursa Asia naik tipis pada hari ini karena investor optimis para pemilih akan memilih untuk tetap bergabung ke dalam Uni Eropa (UE) pada referendum yang bakal digelar pada 23 Juni waktu setempat.

Melansir laman Reuters, Kamis (23/6/2016), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis sebesar 0,2 persen pada awal perdagangan, bertolak belakang dengan Wall Street yang justru melemah. Sementara indeks saham Jepang Nikkei naik 0,3 persen.

"Pasar tampaknya melihat hampir seluruhnya yang memutuskan 'Tetap' akan menang, yang berarti bahwa pasar akan bergerak dan volatilitas selama pemilihan akan lebih sedikit," tulis Angus Nicholson, Analis Pasar di IG di Melbourne.

"Meskipun demikian, pasar masih sangat gugup dan beberapa cenderung bergerak tajam selama 24 jam ke depan," lanjut dia.

Mata uang pound sterling menguat terhadap dolar AS, menjadi 1,4847. Ini menjadi angka tertinggi pada tahun ini, dari posisi terakhir naik 0,6 persen menjadi 1,4798.

Selain Wall Street, penurunan juga terjadi pada harga emas dan yen karena kekhawatiran gejolak pasar yang mungkin terjadi jika Inggris memutuskan menarik diri keluar dari Uni Eropa.

Dolar menguat 0,2 persen menjadi 104,69 yen. Sementara Euro naik 0,5 persen menjadi 118,54 yen.

Euro naik 0,2 persen menjadi 1,1322. Sementara indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang rival, tergelincir 0,1 persen menjadi 93,582.

Di sisi lain, Amerika mencatat penjualan rumah naik pada bulan lalu. Ini dipicu suku bunga KPR yang rendah sehingga menambahkan optimisme terhadap data kuartal kedua.

Harga minyak mentah naik setelah menetap lebih dari 1 persen, seusai munculnya laporan penarikan persediaan lebih kecil dari perkiraan.

Harga minyak Brent bertambah 0,7 persen menjadi US$ 50,23 per barel, setelah merosot 1,5 persen. Sedangkan harga minyak mentah AS naik 0,8 persen menjadi US$ 49,53 setelah menyerah 1,4 persen pada sesi sebelumnya.

Di pasar Spot, harga emas memasuki sesi terendah dalam dua minggu di posisi US$ 1.260,36 per ounce dan terakhir turun 0,4 persen menjadi US$ 1.261,24 per ounce.