Sukses

Brexit Masih Warnai Laju IHSG pada Awal Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.789-4.884 pada Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi terbatas pada perdagangan saham awal pekan ini. Sentimen Britain Exit/Brexit atau Inggris keluar dari Uni Eropa masih mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan sentimen Brexit bukan sentimen sesaat. Dengan Brexit, Hans menilai hal itu telah mengubah fundamental ekonomi dunia.

Pelaku pasar khawatir Inggris keluar dari Uni Eropa dapat mempengaruhi ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Pengaruh Brexit tidak terlalu berdampak langsung ke ekonomi Indonesia.

"Dampak dari Brexit telah pengaruhi dunia. Inggris keluar dari Uni Eropa memang membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Namun sejumlah pihak menilai ekonomi Inggris akan turun diikuti juga Eropa. Ini berdampak ke ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok. Bila ada perlambatan di kedua negara itu akan berdampak ke ekonomi Indonesia," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com, Senin (27/6/2016).

Hans juga menilai pelaku pasar juga mengkhawatirkan efek dari Brexit itu juga akan diikuti oleh negara lain di Uni Eropa seperti Prancis.

Akan tetapi, Hans menilai seharusnya pelaku pasar tidak usah terlalu merespons berlebihan terhadap sentimen tersebut. Ia mengatakan, sentimen Brexit akan mempengaruhi pasar dalam waktu 3 hari hingga 1 minggu.

Hans menambahkan, sentimen pembahasan pengampunan pajak atau tax amnesty di DPR diharapkan memberi dampak positif untuk pasar modal. Dengan melihat kondisi itu, Hans memperkirakan IHSG akan bergerak di level support 4.789-4.800 dan resistance 4.850 4.884.

Sementara itu, analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan rentang konsolidasi terlihat masih belum akan ditinggalkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Kondisi ekonomi kita masih terlihat cukup stabil walau di tengah pengumuman Brexit yang akhirnya menunjukkan suatu kepastian yang terjadi, dan sempat memberikan tekanan terhadap pergerakan pasar modal di seluruh belahan dunia. Hal ini terlihat akan bersifat sementara karena masih akan ada proses usai keputusan tersebut," kata dia.

William menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 4.802 dan resistance 4.904. Namun, William mengingatkan agar investor juga mengantisipasi libur panjang dan tekanan yang di bursa saham global dan harga komoditas.

Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatian pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Adapun Hans merekomendasikan sell on strenth atau jual saham mengingat harganya menguat antara lain saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). (Ahm/Ndw)