Sukses

IHSG Ditutup Menguat, Sempat Sentuh 5.120,12

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bertengger di zona hijau pada perdagangan Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bertengger di zona hijau pada perdagangan Selasa pekan ini. IHSG sempat menembus angka 5.120.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (12/7/2016), IHSG bergerak naik 30,51 poin atau 0,60 persen ke level 5.099,53. Indeks saham LQ45 naik 4,91 persen ke level 877,16. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali Pefindo25 yang turun 1,87 persen ke angka 408,49.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.120,12 dan terendah 5.075,56. Ada sebanyak 168 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 130 saham lainnya melemah dan 88 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 362.973 kali dengan volume perdagangan 7,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 9,3 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham industri dasar, barang konsumsi, perdagangan dan manufaktur.

Sektor saham pertambangan naik 2,88 persen, dan membukukan kenaikan terbesar. Sektor saham keuangan menguat 2,45 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 1,12 persen.

Saham-saham yang menguat terbesar antara lain saham FPNI naik 34 persen ke level harga Rp 193 per saham, saham BEKS menguat 34 persen ke level Rp 114 per saham, dan saham UNIT menanjak 29 persen ke level Rp 236 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ASRM melemah 10 persen ke level Rp 2.790 per saham, saham MLPT menurun 9,84 persen ke level Rp 1.100 per saham, dan saham MLIA turun 9,84 persen ke level Rp 490 per saham.

Head of Research Division Universal Broker Satrio Utomo menjelaskan, gerak IHSG masih positif karena terdorong oleh bursa Asia. Hang Seng masih berada di level positif.

Namun memang kekuatan IHSG tidak sebesar sehari sebelumnya. Pada hari ini IHSG bergerak menguat terbatas karena ada beberapa investor yang menahan. "Ada yang takut sehingga sudah mulai jualan," jelas dia.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Terkini