Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan saham awal pekan ini. Pelaku pasar cenderung menanti rilis data ekonomi yang akan keluar pada pekan ini.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menuturkan IHSG akan bergerak sideways dengan kisaran 5.000-5.200 pada awal pekan ini.
Ia menuturkan, laju IHSG konsolidasi seiring pelaku pasar menanti rilis data ekonomi antara lain pengumuman suku bunga acuan atau BI Rate pada Kamis 21 Juli 2016, pertumbuhan ekonomi semester I dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.
Sedangkan penerapan Undang-Undang Pengampunan Pajak atau tax amnesty, Kiswoyo menuturkan sentimen itu itu belum terlalu mempengaruhinya. "Ini baru pendaftaran, paling efeknya September ketika dana-dana sudah masuk. Euforianya sudah hampir habis," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, kalau kenaikan IHSG belum menurun. Ia menilai, level support terlihat terjaga kuat di 5.067 dengan target resistance 5.178 yang perlu ditembus untuk kembali memperkuat pola uptren dari IHSG. "Hari ini IHSG berpotensi menguat," ujar William.
Untuk pilihan saham, William memilih sejumlah saham antara lain saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sedangkan Kiswoyo memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP). (Ahm/Ndw)