Liputan6.com, Sydney - Bursa Asia bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Penurunan harga minyak dan juga potensi pelemahan ekonomi global menjadi menjadi penekan bursa Asia.
Mengutip Bloomberg, Rabu (20/7/2016), MSCI Asia Pasifik turun 0,2 persen pada pukul 09:16 waktu Tokyo Jepang, Setelah sebelumnya terus menguat dalam enam hari berturut-turut.
Indeks Topix Jepang turun 0,6 persen dan Kospi Korea Selatan turun 0,3 persen. Kontrak pada Indeks Hang Seng Hong Kong dan FTSE China naik 0,1 persen.
Advertisement
Baca Juga
Pelemahan bursa Asia ini mengikuti pelemahan wall Street terutama untuk S&P 500 dan juga Nasdaq. Indeks S&P 500 melemah 3,11 poin atau 0,14 persen ke angka 2.163,78. Sedangkan Indeks Nasdaq melemah 19,41 poin atau 0,38 persen ke angka 5.036,38.
The International Monetary Fund atau dana moneter internasional yang memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk dua tahun ke depan juga menjadi beban bagi S&P 500 dan Nasdaq.
"Pelaku pasar sepertinya sangat berhati-hati dalam melakukan transaksi dan sedang mencari mencari momentum yang tepat untuk rebound," jelas executive director Peak Asset Management LLC, Melbourne, Australia, Niv Dagan.
Pelemahan bursa Asia ini juga terjadi karena penurunan harga minyak. harga minyak mentah AS untuk pengiriman Agustus turun 59 sen atau 1,3 persen ke angka US$ 44,65 per barel di New York Mercantile Exchange. Angka tersebut merupakan penutupan terendah sejak 9 Mei lalu.
Sedangkan harga minyak mentah Brent, yang merupakan patokan harga minyak dunia, turun 30 sen atau 0,6 persen ke angka US$ 46,66 per barel di ICE Futures Europe. (Gdn/Ndw)