Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan dibayangi oleh aksi ambil untung pada perdagangan saham Jumat (22/7/2016). IHSG diperkirakan akan bergerak pada level support 5.155 dan resistance pada level 5.270.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pada perdagangan saham kemarin IHSG bergerak melemah sebanyak 25,85 poin ke level 5.216,97. Pelemahan ini disebabkan oleh keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 6,5 persen.
"Tekanan ini terjadi menjelang penutupan perdagangan setelah pengumuman BI rate mematahkan optimisme investor," kata dia Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut pun menjadi alasan investor untuk melakukan aksi ambil untung. Namun, lanjut Lanjar, investor asing masih cukup optimistis dengan pasar modal dalam negeri yang terlihat dari aktivitas aksi beli bersih. "Investor asing masih terlihat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 494,78 miliar," kata dia.
Lanjar memperkirakan IHSG bergerak pada level support 5.155 dan resistance pada level 5.270.
PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan melemah hari ini. Adapun gerak IHSG akan berada pada level support 5.140 dan resistance pada level 5.250.
Sinarmas Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham, antara lain, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT PP Tbk (PTPP), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Untuk diketahui, IHSG belum mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis kemarin. IHSG berbalik arah ke zona merah jelang penutupan perdagangan saham.
Pada penutupan perdagangan saham, IHSG turun 25,85 poin atau 0,49 persen ke level 5.216,97. Indeks saham LQ45 susut 0,77 persen ke level 898,85. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 111 saham menguat sehingga bikin IHSG turun tak tajam. Namun 182 saham melemah dan 109 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.268,86 dan terendah di 5.213,98 pada Kamis pekan ini.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 303.876 kali dengan volume perdagangan sekitar 7,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7 triliun.