Sukses

IHSG Rawan Koreksi, Simak Saham Pilihan Ini

Perombakan kabinet atau reshuffle menjadi katalis positif untuk laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi terbatas pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Reshuffle kabinet masih mewarnai laju IHSG.

Pengamat pasar modal Kiswoyo Adi Joe menuturkan, IHSG berpotensi koreksi terbatas. Sri Mulyani kembali menjabat sebagai menteri keuangan akan menjadi katalis positif untuk IHSG. Selain itu, Kiswoyo menilai IHSG yang sudah menguat juga membuat investor merealisasikan keuntungannya sehingga rawan koreksi.

"Investor sudah mulai sebagian realisasikan keuntungan jadi koreksi IHSG tak dalam. IHSG akan bergerak di kisaran 5.300-5.200," ujar Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (28/7/2016).

Ia menuturkan, pelaku pasar juga melihat sosok Sri Mulyani dapat mengawal tax amnesty atau pengampunan pajak lantaran sosoknya yang tegas.

"Sri Mulyani termasuk tegas. Karena itu orang (wajib pajak) berpikir harus ikut tax amnesty sekarang kalau tidak nanti ikut denda. Sri Mulyani sosok yang berani yang mau ungkit," kata dia.

Karena itu, ia mengharapkan Sri Mulyani mampu mendorong pelaksanaan tax amnesty dengan baik.

Sedangkan dari sentimen eksternal, Kiswoyo menuturkan hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve akan mempengaruhi laju IHSG. "Suku bunga the Fed akan flat, dan baru naik pada Desember," ujar dia.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan, pihaknya melihat aksi beli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua mendoron penguatan IHSG. Karena itu, potensi koreksi IHSG ke 5.080-5.000, Yuganur menilai sangat kecil.

"Tren naik IHSG menuju 5.300, dan tidak terganggu oleh isu reshuffle kabinet yang dianggap cukup positif ke depan," kata dia.

Ia memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.200-5.150-5.080-4.980 dan resistance 5.300-5.370-5.420 pada Kamis pekan ini.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih beli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Timah Tbk (TINS), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Sedangkan Kiswoyo merekomendasikan jual saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada Kamis pekan ini .

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Waskita Karya Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal, pola perbaikan jangka pendek dan menengah dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan jangka pendek dan menengah.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Waskita Karya Tbk di level pertama Rp 2.740, level kedua Rp 2.710, dan cut loss point Rp 2.650. (Ahm/Ndw)

Video Terkini