Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi rawan tekanan pada perdagangan saham sepekan ini. Pasalnya, pelaku pasar mulai melancarkan aksi ambil untung di pasar modal.
Pengamat Pasar Modal Kiswoyo Adie Joe mengatakan, biasanya pelaku pasar akan melakukan aksi ambil untuk memasuki bulan Agustus. "Sebetulnya rawan profit taking, Agustus banyak merahnya," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (1/8/2016).
Selain tax amnesty pergerakan IHSG pekan ini akan dipengaruhi data makro ekonomi seperti data inflasi. Kiswoyo mengatakan, IHSG akan bergerak di level support 5.200 dan resistance 5.350. "Tapi kalau level 5.200 tembus dia akan ke level psikologis 5.000," tutur dia.
Advertisement
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG masih dalam tren positif. Dia memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 5.150-5.185 dan resistance pada level 5.250-5.275.
Baca Juga
Namun, Reza mengatakan gerak IHSG dibayangi oleh aksi untung oleh para investor. Lantaran, IHSG terus mengalami penguatan beberapa pekan terakhir.
"Diharapkan rilis data-data ekonomi dalam negeri dapat dirilis positif dan tidak adanya sentimen negatif yang signifikan dapat merubah arah IHSG menjadi tren penurunan lebih dalam," jelas dia.
Reza merekomendasikan saham PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk dicermati pelaku pasar.
Untuk diketahui, aliran dana asing terus masuk ke Indonesia sejak program tax amnesty atau pengampunan pajak digulirkan. Di pasar saham, investor asing mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 3,23 triliun dalam sepekan (25-29 Juli 2016). Sedangkan jika dihitung secara tahunan, aliran masuk dana asing ke pasar modal mencapai Rp 24,88 triliun.
Kepala Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Dwi Shara Soekarno mengatakan, masuknya dana asing membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebanyak 0,36 persen ke posisi 5.215,99 dibanding penutupan pekan sebelumnya 5.197,25.
"Di sepanjang periode 25 hingga 29 Juli 2016 rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan 13,96 persen menjadi Rp 8,60 triliun dari Rp 7,54 triliun di akhir pekan lalu," kata dia.
Kapitalisasi pasar BEI di angka Rp 5.614,62 triliun, meningkat dibanding pekan sebelumnya yang berada di angka Rp 5.593,67 triliun.