Sukses

Aksi Beli Asing Masih Jadi Pendorong Penguatan IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini. Aksi beli investor asing masih menjadi pendorong penguatan IHSG. 

Pada penutupan perdagangan saham Selasa (2/8/2016), IHSG menguat 0,22 persen atau 11,74 poin ke level 5.373,32. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,09 persen ke level 926,91.

Ada sebanyak 165 saham menghijau sehingga membuat IHSG mampu naik pada penutupan perdagangan. Sedangkan 172 saham melemah sehingga menahan kenaikan IHSG ke level yang lebih tinggi. Di luar itu, 81 saham lainnya diam di tempat.

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.386,56 dan indeks saham terendah 5.356,90.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai pada awal pekan ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 322.180 kali dengan volume perdagangan 7,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 10,6 triliun.

Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 700 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih senilai Rp 700 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham berada di zona hijau. Penguatan terbesar dibukukan sektor industri dasar yang naik 1,94 persen dan disusul oleh sektor manufaktur yang naik 1,24 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham BBYB naik 24,32 persen ke level Rp 230 per saham, saham FMII menanjak 21,88 persen ke level Rp 780 per saham, dan saham BEKS naik 19,35 persen ke level Rp 111 per saham.

Sedangkan saham-saham merosot antara lain saham PICO turun 10 persen ke level Rp 171 per saham, saham KICI melemah 9,77 persen ke level Rp 240 per saham, dan saham IGAR merosot 9,68 persen ke level Rp 700 per saham.

Head Research Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan, aksi beli investor asing masih menjadi pendorong pergerakan IHSG pada hari ini.

Namun aksi beli asing pada perdagangan hari ini tidak sebesar kemarin yang mencapai lebih dari Rp 1,8 triliun. Oleh sebab itu, penguatan IHSG tidak terlalu besar pada hari ini. "Bahkan pada tadi pagi IHSG sempat mampir di zona merah," jelas dia.Â