Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia bergerak reli pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan ditopang dari harga minyak kembali menguat, diikuti nilai mata uang.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik menguat 0,4 persen pada pukul 09.20 waktu Tokyo. Indeks saham acuan regional itu menguat 5,8 persen pada Juli.
Sementara itu, indeks saham Jepang Topix menguat 0,5 persen. Saham perusahaan minyak dan gas juga mendorong indeks saham Australia/ASX 200 menguat 0,6 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,4 persen. Penguatan indeks saham juga diikuti indeks saham Selandia Baru/NZX 50 naik 0,3 persen.
Sektor saham pertambangan dan produsen energi mendorong indeks saham acuan regional naik dari level terendah pada 24 Juni. Penguatan tersebut seiring harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) memperpanjang kenaikan usai penurunan tajam pasokan bensin.
Baca Juga
Sejumlah kebijakan bank sentral pun menjadi perhatian. Bank sentral dan pemerintah Jepang mendukung stimulus moneter dan fiskal. Selain itu, bank sentral Inggris juga diperkirakan menurunkan suku bunga acuan pada Kamis pekan ini.
Sedangkan rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada Jumat diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang prospek kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve.
"Tema dominan di pasar tetap pada efektivitas kebijakan moneter. Kenyataannya suku bunga tetap pada level rendah, dan kini pertumbuhan cenderung moderat dan imbal hasil rendah yang mendukung imbal hasil aset investasi lebih tinggi, dan pasar Asia Pasifik seharusnya mendapatkan keuntungan," ujar Ekonom ANZ Bank of New Zealand Ltd Sharon Zollner seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/8/2016).
Sementara itu, di pasar uang, yen cenderung stabil di kisaran US$ 101,29. Selama pekan ini, mata uang Jepang yen naik 0,8 persen seiring pelaku pasar bereaksi terhadap keputusan bank sentral Jepang.
Dolar Australia menguat 0,3 persen. Mata uang Korea Selatan won naik 0,3 persen. Diikuti ringgit Malaysia yang naik 0,5 persen. (Ahm/Zul)
Advertisement