Sukses

Investor Waspadai Aksi Ambil Untung di Pasar Modal

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan penguatan namun perlu waspadai aksi ambil untung.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat namun terbatas. Pelaku pasar pun diminta waspadai aksi ambil untung.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada menuturkan, IHSG ada potensi uji level resistance berikutnya di tengah tren masih positif. Akan tetapi, IHSG juga rawan aksi ambil untung usai menguat sejak pekan lalu. Selain itu, Reza menilai belum ada sentimen signifikan yang mempengaruhi laju IHSG.

"Sejauh ini tidak banyak sentimen yang bisa diserap. Pergerakan nilai tukar rupiah dan perubahan harga obligasi sejauh ini belum mempengaruhi potensi pergerakan IHSG. Minim sentimen," kata Reza saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (9/8/2016).

Di tengah faktor internal minim sentimen, Ia menambahkan, pelaku pasar juga perlu mewaspadai pergerakan bursa global. Reza memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.403-5.430 dan resistance 5.463-5.496.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan penguatan IHSG akan mulai tertahan dengan pergerakan 5.365-5.490 pada Selasa pekan ini.

"Secara teknikal IHSG terlihat kuat di atas 5.400 dan kembali memperlebar upper bollinger bands. Indikator stochastic memperlihatkan pergerakan konsolidasi menguat pada area jenuh beli," kata dia.

Untuk rekomendasi saham, Reza memilih PT Summarecon Tbk (SMRA), PT Steel Pipe Industry Tbk (ISSP), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), dan PT Telekomunikasi untuk dicermati pelaku pasar.

Sebelumnya IHSG ditutup naik 38,73 poin atau 0,71 persen ke level 5.458,98 dengan volume cukup besar. Investor asing pun masih tercatat melakukan aksi beli Rp 688,76 miliar. Data indeks tingkat kepercayaan konsumsi yang tumbuh 114,2 dari 113,7 menjadi katalis positif IHSG. (Ahm/Ndw)