Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (12/8/2016), IHSG turun 41,89 poin atau 0,77 persen ke level 5.377,19. Indeks saham LQ45 melemah 0,82 persen ke level 921,52. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 230 saham melemah sehingga dorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 99 saham menguat dan 82 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 272.937 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7 triliun.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 698,50 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.114.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham tambang naik 0,15 persen. Sektor saham aneka industri melemah 1,84 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur tergelincir 1,18 persen dan sektor saham perkebunan susut 1,09 persen.
Baca Juga
Saham-saham yang menguat antara lain saham POOL naik 19,75 persen ke level Rp 7.125 per saham, saham BSIM menanjak 10,81 persen ke level Rp 820 per saham, dan saham ASRM mendaki 10,47 persen ke level Rp 2.850 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TGKA turun 10 persen ke level Rp 3.150 per saham, saham BEKS tergelincir 9,92 persen ke level Rp 109 per saham, dan saham LTLS susut 9,9 persen ke level Rp 464 per saham.
Bursa Asia sebagian bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,83 persen ke level 22.766,91. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,08 persen ke level 2.050,47.
Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei menguat 1,03 persen ke level 16.908, indeks saham Shanghai menanjak 1,6 persen ke level 3.050, dan mencatatkan penguatan terbesar. Indeks saham Taiwan naik 0,20 persen ke level 9.150. Sedangkan indeks saham Singapura melemah 0,08 persen ke level 2.867,40.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan tekanan terhadap IHSG masih wajar lantaran aliran dana investor asing masih masuk ke pasar modal Indonesia.
Sejumlah saham William menyebutkan antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga masih alami kenaikan. Selain itu menjelang akhir pekan, pelaku pasar merealisasikan keuntungannya.
"Pelaku pasar juga menunggu hasil BI Rate dan neraca perdagangan," kata William saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, kalau dari sentimen eksternal yaitu harga minyak alami tekanan berdampak ke sejumlah emiten pada perdagangan saham Jumat pekan ini. (Ahm/Ndw)
Advertisement