Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) bervariasi menjelang akhir pekan ini. Indeks saham Dow Jones dan S&P 500 merosot dari rekor tertinggi seiring data ekonomi yang mengurangi kepercayaan investor. Sedangkan indeks saham Nasdaq menguat tipis.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 37,05 poin atau 0,2 persen ke level 18.576,47. Indeks saham S&P 500 turun 1,74 poin atau 0,08 persen ke level 2.184,05. Sementara itu, indeks saham S&P 500 naik 4,5 poin atau 0,09 persen ke level 5.232,90.
Pada pekan ini, indeks saham Dow Jones naik 0,2 persen. Diikuti indeks saham S&P 500 menguat 0,1 persen, dan indeks saham Nasdaq mendaki 0,2 persen.
Saham Dow Chemical dan DuPont membebani indeks saham S&P 500 di antara saham lainnya. Saham Dow Chemical turun 2,4 persen menjadi US$ 52,33. Sedangkan DuPont melemah 1,9 persen menjadi US$ 67,66.
Baca Juga
Advertisement
Penurunan harga saham itu terjadi usai penyelidikan soal perjanjian merger US$ 130 miliar. Indeks saham S&P 500 di sektor material melemah 1,2 persen, dan memimpin penurunan indeks saham acuan.
Selain itu data ekonomi AS juga mempengaruhi laju bursa saham. Data ekonomi menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel cenderung stagnan pada Juli.Masyarakat kurangi beli pakaian dan barang-barang lainnya. Sedangkan indeks harga produsen merosot 0,4 persen pada Juli 2016.
Sebelumnya ketiga indeks saham utama itu menyentuh rekor tertinggi pada Kamis pekan ini untuk pertama kali sejak 1999. Dengan reli yang terjadi menyebabkan banyak investor khawatir tentang valuasi saham yang mahal.
"Ini sudah ke tingkat yang saya sebut terlalu tinggi. Dan mungkin saya tidak bisa menyebutnya gelembung, namun pandangan saya cukup dekat. Ini tidak spekulatif seperti 1999," ujar Hugh Johnson, Chief Investment Officer Hugh Johnson Advisors LLC, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (13/8/2016).
Adapun Nasdaq cetak rekor pada Jumat didorong dari kenaikan saham Nvidia naik 5,6 persen menjadi US$ 63,04 setelah melaporkan pertumbuhan penjualan kuartalan tertinggi dalam hampir lima tahun.
Selain itu, saham Nordstrom naik 8 persen menjadi US$ 51,38. Saham J.C Penney melonjak 6,1 persen menjadi US$ 10,55. Kenaikan saham itu mendorong indeks saham S&P di sektor ritel naik 0,3 persen.
Sektor saham energi juga menguat 0,7 persen imbas kenaikan harga minyak sebesar 2 persen. Saham Exxon Mobil naik 1,3 persen menjadi US$ 87,85. Saham itu memberikan dorongan terbesar untuk indeks saham Dow Jones dan S&P 500. Sedangkan Chevron naik 0,75 persen menjadi US$ 102,16.
Volume perdagangan saham sekitar 5,5 miliar saham di bursa AS. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata harian selama 20 hari. (Ahm/Ndw)