Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah terbatas pada perdagangan saham awal pekan ini. Sejumlah rilis data ekonomi akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan IHSG cenderung konsolidasi melemah meski terbtas. IHSG akan bergerak di level support 5.344-5.331 dan resistance 5.449-5.476. Ia menuturkan, sentimen eksternal akan pengaruhi laju IHSG.
"Akhir pekan lalu beberapa data Amerika Serikat (AS) tidak terlalu bagus antara lain penjualan ritel dan PPI (producer price index) di bawah perkiraan. Sentimen konsumen lebih baik. Pasar juga mengabaikan data China yang lebih buruk," jelas Hans saat dihubungi Liputan6.com, Senin (15/8/2016).
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities Hans Kwee menuturkan kalau IHSG masih dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi dapat meraih level tertinggi IHSG. Hal ini tercermin dari kondisi ekonomi yang masih stabil ditambah tingkat kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Pada awal pekan ini juga akan dirilis neraca perdagangan Indonesia.
Baca Juga
"Level support IHSG yang perlu dipertahankan saat ini berada di level 5.360 dengan target resistance yang perlu diraih untuk memperkuat pola uptren 5.500," kata dia.
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan Hans merekomendasikan beli saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Siloam Hospital Tbk (SILO). Kemudian jual saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Advertisement