Sukses

Aneka Gas Industri Tawarkan 25 Persen Saham ke Publik

Dana hasil IPO Aneka Gas Industri akan digunakan untuk belanja modal, pinjaman dan modal kerja Perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Gas Industri Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di usaha produksi, memasarkan, dan menjual berbagai macam gas untuk industri akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan menawarkan 766,66 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 500.

Jumlah IPO itu 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO. Perseroan juga mengadakan program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan atau sebanyak-banyaknya 76,66 juta saham.

Tak hanya itu, perseroan juga menjalankan program opsi kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan (MESOP) sebanyak-banyaknya 30,66 juta saham atau sekitar 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dana hasil IPO antara lain digunakan sekitar 40 persen untuk pembiayaan belanja modal dalam rangka penambahan gas plant, dan peremajaan pabrik, 40 persen untuk pembayaran pinjaman, dan 20 persen untuk modal kerja perseroan dan anak usaha.

Penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB Securities Indonesia.

Adapun perkiraan jadwal IPO antara lain masa penawaran awal pada 22 Agustus-5 September 2016. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 16 September 2016, masa penawaran umum pada 19-22 September 2016, penjatahan pada 26 September 2016. Selain itu, distribusi dan pengembalian uang pesanan pada 27 September 2016 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 September 2016.

PT Aneka Gas Industri Tbk membukukan aset sekitar Rp 5,34 triliun pada 31 Maret 2016 dari periode 2015 di kisaran Rp 4,95 triliun. Perseroan juga mencatatkan penjualan bersih tumbuh menjadi Rp 389,37 miliar hingga 31 Maret 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 301 miliar. Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp 17,59 miliar. (Ahm/Ndw)