Liputan6.com, Padang - Pengusaha daerah didorong manfaatkan skema dana investasi real estate (DIRE) untuk mendapatkan dana segar untuk pengembangan usaha. Konsep ini dinilai sejalan dengan kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak yang digadang-gadang mampu mengembalikan aliran dana dari luar negeri.
"Skema DIRE cocok bagi pelaku usaha di bidang perhotelan dan rumah sakit di Sumatera Barat, " ujar Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Padang, Reza Sadat Shahmeini, Rabu (24/8/2016)
Reza menilai, mayoritas sektor rumah sakit dan hotel di Sumbar dikelola pemain lokal yang kerap terhambat melakukan ekspansi karena persoalan modal. Skema DIRE dinilai lebih mudah diterapkan mengingat pemilik usaha tidak perlu melepas aset untuk mendapatkan dana segar.
Baca Juga
 Â
Ia mengatakan, skema DIRE lebih praktis dibanding melakukan initial public offering (IPO) di lantai bursa bagi pengusaha sektor tersebut. Di Padang, sejumlah hotel dikelola manajemen lokal seperti Pangeran Group yang mengelola hotel di Padang dan Pekanbaru; Rocky Grup, mengelola hotel dan pusat perbelanjaan di Padang, Bukittinggi, Payakumbuh.
DIRE atau real estate investment trust (REIT) merupakan investasi bagi investor untuk mendapatkan hasil dari pendapatan aset properti sekaligus memilikinya secara langsung melalui kontrak investasi kolektif (KIK).
Sebelumnya pemerintah telah meluncurkan paket kebijakan ekonomi jilid XI. Dalam paket kebijakan ekonomi itu turut memberikan insentif untuk penerbitan DIRE. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pengembangan DIRE di Indonesia sehingga mendorong pendalaman sektor keuangan melalui peningkatan kapitalisasi pasar modal.
Niat IPO Perusahaan Daerah
BEI Perwakilan Padang mencatat sejumlah perusahaan lokal tengah merencanakan untuk melakukan IPO. Rencana ini masih dalam proses kajian perseroan. "Beberapa perusahaan sudah ada yang menyatakan ketertarikan (IPO), masih dalam pengkajian," ujar Reza.
Perusahaan di daerah yang berpotensi mencatatkan diri di bursa yakni, PT Kunango Jantan yang bergerak di sektor industri manufaktur dan penjualan besi, baja dan beton; Incasi Raya di sektor perkebunan dan industri pengolahan; Bank Nagari dan Rocky Grup di sektor perhotelan. (Erinaldi/Ahm)
Advertisement